PERNIKAHAN ETNIS TIONGHOA : Studi deskriptif tentang makna simbol dalam pernikahan etnis tionghoa di Kota Surabaya

KRISYUDI ADIBRATA, 070116557 (2008) PERNIKAHAN ETNIS TIONGHOA : Studi deskriptif tentang makna simbol dalam pernikahan etnis tionghoa di Kota Surabaya. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRACT)
gdlhub-gdl-s1-2008-adibratakr-9172-fisant-k.pdf

Download (345kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2009-adibratakr-9009-fisant-8.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Kebudayaan Tionghoa adalah salah satu bentuk peradaban tertua di dunia. Walaupun demikian, hingga kini banyak aspek-aspek dari kebudayaan Tionghoa yang dianut dan diwariskan dari generasi ke generasi, dan membuat kebudayaan ini tetap lestari. Di Indonesia, suku bangsa Tionghoa merupakan suku bangsa perantau yang telah berabad-abad lamanya telah berinteraksi dengan suku bangsa¬suku bangsa lain, dan bahkan telah hidup membaur baik dalam keseharian maupun dalam menjalankan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan kebudayaannya. Salah satu dari aktivitas budaya suku bangsa Tionghoa yang berkenaan dengan life cycle adalah prosesi pernikahan. Penelitian ini berusaha memberikan gambaran bagaimanakah tata cara prosesi pernikahan etnis Tionghoa dan makna-makna apakah yang terkandung di dalamnya. Peneliti merasa tertarik untuk mengangkat tema ini karena menurut Koentjaraningrat (2003:165), corak yang khas dan unik dalam sebuah kebudayaan tampak oleh individu di luar penganut kebudayaan tersebut dan kurang disadari oleh individu penganut kebudayaan tersebut. Dalam realitas budaya Tionghoa di Indonesia, agaknya proses pewarisan budaya mengalami hambatan, dan menyebabkan bias nilai-nilai budaya, sehingga tidak semua orang yang mengidentifikasikan dirinya sebagai etnis Tionghoa memahami makna dari prosesi pernikahan tersebut. Pemabaman akan makna dari simbol-simbol merupakan hal yang penting mengingat manusia menata dan menafsirkan realitasnya dengan simbol-simbol dan bahkan merekonstruksi realitasnya itu dengan simbol (Firth dalam Dillistone, 2002:103). Dalam penelitian ini, peneliti dengan sengaja menghindari penggunaan kata "Cina" untuk mendefinisikan etnis Tionghoa. Hal ini untuk menghindari prasangka sentimen rasial terhadap etnis Tionghoa.Dipilihnya metode deskriptif dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran yang tepat tentang gejala atau fenomena sosial tertentu berdasarkan kebudayaan itu sendiri dan tidak berdasarkan sudut pandang apa dan siapa pun. Beragamnya fasilitas publik yang dimiliki Kota Surabaya membuat banyak pernikahan dengan latar belakang sub-sub kebudayan Tionghoa dilaksanakan di kota ini. Dengan mengetahui deskripsi yang akan dipaparkan dalam penelitian ini, diharapkan keragaman budaya yang dimiliki bangsa ini tidak hanya menjadi milik dari anggota etnis yang bersangkutan, tetapi dapat pula menjadi khazanah budaya bagi etnis lain dan tercipta rasa saling memiliki (sense of belonging).

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 Fis Ant 17/08 Adi p
Uncontrolled Keywords: MARRIAGE; CULTURE CHINESE
Subjects: H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman > HQ1-2044 The Family. Marriage. Women > HQ503-1064 The family. Marriage. Home > HQ1001-1006 The state and marriage
H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare > HV1-9960 Social pathology. Social and public welfare. Criminology > HV697-4959 Protection, assistance and relief > HV3176-3199 Special classes. By race or ethnic group
Divisions: 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Antropologi
Creators:
CreatorsNIM
KRISYUDI ADIBRATA, 070116557UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorBudi Setiawan, Drs., MAUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Dewi Rekno Ulansari
Date Deposited: 09 Feb 2009 12:00
Last Modified: 20 Jun 2017 18:51
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/18139
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item