DIAN KARTIKA SARI, 070316981 (2007) PEREMPUAN LAJANG : Studi Deskriptif Tentang Nilai-Nilai Pernikahan Pada Dosen Perempuan Lajang di UNAIR. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRACT) gdlhub-gdl-s1-2007-saridianka-5669-fiss30-k.pdf Download (362kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2007-saridianka-5669-fiss30-7.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Fenomena perempuan melajang adalah salah satu ciri modernitas yang terjadi di belahan dunia saat ini. Jaman sekarang, terdapat fenomena perempuan lajang dimana dosen perempuan adalah salah satu dari fenomena tersebut. Terdapat hubungan logis antara pendidikan seorang wanita dengan usia menikah. Perempuan yang belum menikah di usia 30 tahun dianggap sesuatu yang berbeda. Rumusan masalah dalam penelitian adalah faktor — faktor apa saja yang menjadi latar belakang dosen perempuan Unair lajang dan tidak menikah. Kedua, sejauh mana pandangan dosen perempuan Unair yang lajang tentang nilai-nilai pernikahan. Sebagai analisis penelitian, digunakan beberapa teori utama dan pemikiran, antara lain teori sistem pernikahan, teori gender stereotipe, teori perubahan sosial. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan analisa kualitatif dengan mengambil lokasi penelitian di Surabaya, khususnya di Universitas Airlangga. Teknik pemilihan informan menggunakan sistem purposive, sedangkan untuk pengumpulan data dan informasi, dilakukan wawancara mendalam dengan menggunakan pedoman wawancara. Berdasarkan data-data berupa informasi yang ditemukan di lapangan, akhirnya diketahui bahwa profesi dosen yang notabene memiliki kesibukan, latar belakang pendidikan tinggi, serta kebebasan finansial mempengaruhi pola pikir perempuan. Dosen perempuan yang masih lajang memiliki pola pikir yang lebih rasional dan matang termasuk dalam pencarian pasangan. Mereka juga menetapkan kriteria-kriteria calon pasangan yang dirasa sesuai atau cocok dengan dirinya. Hingga sekarang mereka belum menemukan lelaki yang sesuai dengan harapan mereka. Dengan usia yang bisa dibilang tidak muda, pernikahan dianggap suatu hal yang tidak akan dilalui atau dialami oleh mereka lagi. Namun demikian, para dosen perempuan lajang cukup memahami beberapa nilai-nilai pernikahan yang sering terjadi dan melembaga dalam kehidupan masyarakat.

Actions (login required)

View Item