HENI SUSILOWATI, NIM011112082 (2013) GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI PERUMAHAN REWWIN SIDOARJO. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) 5. RINGKASAN.pdf Download (75kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) FK BID 177-14 Sus g.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Pap smear adalah pemeriksaan sitologi (pengecatan) dari cairan liang senggama, dan cairan apa saja untuk dapat menetapkan secara dini kemungkinan adanya keganasan. Perilaku seseorang tentang kesehatan diantaranya ditentukan oleh Predisposing Factors (pendidikan, pengetahuan, dan sikap), Enabling Factors (pendapatan dan keterbatasan fasilitas kesehatan), dan Reinforcing Factors (dukungan sosial dan sumber informasi). Semua faktor tersebut mempengaruhi perilaku wanita dalam melakukan pemeriksaan pap smear. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pemeriksaan pap smear pada pasangan usia subur (PUS) di perumahan Rewwin Sidoarjo. Pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pasangan Usia Subur (PUS) di Perumahan Rewwin Sidoarjo pada tahun 2013. Penelitian ini dilaksanakan di RT 15 Perumahan Rewwin Sidoarjo pada tanggal 15 Juni – 15 Juli 2013. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik nonprobability sampling yakni dengan cara purposive sampling dengan jumlah sampel sebesar 30 PUS. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pendidikan, pengetahuan, sikap, pendapatan, ketersediaan fasilitas, dukungan sosial, dan sumber informasi. Variabel dependen adalah perilaku pemeriksaan pap smear. Pengambilan data dilakukan dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara yang lebih mendalam (Indepth interview). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif (Interactive Model of Analisys) yang berlangsung hingga data yang diperoleh jenuh. Prevalensi perilaku pemeriksaan pap smear oleh PUS yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 36,7%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar PUS (56,7%) memiliki tingkat pendidikan rendah (hanya sampai pada tingkat SMA). Sebagian besar PUS (65%) meskipun pernah mendengar mengenai pemeriksaan pap smear namun tingkat pengetahuannya mengenai pap smear masih sangat rendah. Sebagian besar (60%) memiliki sikap positif dalam pemeriksaan pap smear. Dari sisi ekonomi, sebagian besar warga perumahan g kelas menengah keatas. 66,7% PUS mengetahui ketersediaan fasilitas pap smear. 63,3 % mendapatkan dukungan dari suami untuk melakukan pap smear. 36,7% informan mendapatkan informasi tentang pap smear dari teman atau saudara, 23,3% dari majalah atau koran, 16,7% dari internet, 13,3% dari media televisi, dan 6,7% dari penyuluhan. Sebagian besar PUS dengan pendidikan rendah dan pengetahuan pap smear yang rendah belum melaksanakan pap smear. Sebagian besar PUS dengan sikap positif terhadap pemeriksaan pap smear, tingkat ekonomi yang tergolong menengah keatas, mengetahui ketersediaan fasilitas pap smear, mendapat dukungan dari suami, teman, dan lingkungan sekitar, serta mendapatkan informasi baik internet, majalah, atau penyuluhan, sebagian besar masih belum melakukan pemeriksaan pap smear dengan alasan takut, trauma, malu, belum sempat, dan alasan lainnya. Resonden sebagian besar beralasan takut dan malu dengan prosedur pap smear. Kesimpulan penelitian ini adalah (PUS), baik yang memiliki tingkat pendidikan tinggi maupun rendah, belum melaksanakan pemeriksaan pap smear; (PUS) yang memiliki pengetahuan rendah tentang pap smear belum melaksanakan pap smear. (PUS) yang memiliki sikap positif terhadap pap smear, memiliki pendapatan yang tinggi, mengetahui ketersediaan fasilitas pap smear di sekitar perumahan Rewwin, mendapatkan dukungan dari suami dan teman, telah mendapatkan informasi tentang pap smear, namun masih belum melaksanakan pemeriksaan pap smear.

Actions (login required)

View Item