ULFAH WAHID, NIM011112070 (2013) FAKTOR RISIKO KEJADIAN RESPIRATORY DISTRESS SYNDROME PADA NEONATUS PRETERM DI RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
RINGKASAN.pdf Download (279kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
FK BID 212-14 Wah f.pdf Restricted to Registered users only Download (823kB) | Request a copy |
Abstract
Berdasarkan hasil penelitian studi kasus kontrol tentang faktor risiko kejadian Respiratory Distress Syndrome pada neonatus preterm di RSUD Dr. Soetomo Surabaya, maka diperoleh hasil bahwa faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap kejadian RDS adalah asfiksia perinatal bersama dengan usia gestasi 24-33+6 minggu, berat lahir <1500 gram dan persalinan SC. Faktor risiko lain yang juga dihubungkan dengan kejadian RDS adalah KMK, komplikasi hipertensi maternal, komplikasi eklamsi maternal, dan komplikasi PROM. Sedangakan faktor jenis kelamin, usia maternal, second born twin, komplikasi maternal preeklamsi dan diabetes melitus tidak terbukti berhubungan dengan kejadian RDS.Kepada masyarakat umum Diharapkan masyarakat menyadari pentingnya persalinan diawasi oleh tenaga kesehatan, terutama persalinan sebelum waktunya. Kehamilan dan persalinan yang aman dan terkendali melindungi bayi dari kegawatan neonatal. Kepada tenaga kesehatan Tenaga kesehatan penolong persalinan yang utama di Indonesia mencakup bidan. Oleh karena itu peran bidan dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian neonatal sangat besar. Peran itu dapat dimulai saat dilakukannya prenatal care, yaitu dengan pencegahan prematuritas, termasuk menghindarkan seksio sesarea yang tidak perlu atau kurang sesuai waktu, manajemen yang tepat terhadap kehamilan dan kelahiran berisiko tinggi dan ramalan akan kemungkinan diperlukannya pengobatan imaturitas paru dalam uterus. Sedangkan pada periode natal, peran bidan dapat melingkupi pencegahan stres dingin, asfiksia lahir dan hipovolemia. Diharapkan kiranya seluruh tenaga kesehatan dapat lebih mewaspadai setiap persalinan yang bisa berakhir dengan kejadian RDS. Mengetahui faktor risikonya lebih dini penting untuk menjaga persalinan dilakukan di fasilitas kesehatan yang memadai sehingga pertolongan pertama dapat segera diberikan, terutama saat asfiksia perinatal terjadi. Bila persalinan tidak dapat dihindarkan terjadi diluar fasilitas perawatan yang memadai, rujukan diharapkan dapat segera dilakukan tanpa menunggu kegawatan neonatus terjadi. Bila tidak ada komplikasi yang menghalangi, persalinan pervaginam tetap merupakan prioritas utama dalam metode pelahiran bayi. Kepada pihak rumah sakit Diharapkan fasilitas perawatan dan pengobatan terhadap RDS lebih baik lagi demi menurunkan angka morbiditas dan mortalitas sehubungan dengan penyakit ini. Sistem rujukan kiranya bisa lebih baik lagi guna menunjang perawatan sedini mungkin bayi yang berisiko mengalami RDS.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKA KK FK. BID 212 / 14 Wah f | ||||||
Uncontrolled Keywords: | RESPIRATORY DISTRESS SYNDROME | ||||||
Subjects: | R Medicine > RC Internal medicine > RC705-779 Diseases of the respiratory system | ||||||
Divisions: | 01. Fakultas Kedokteran > Pendidikan Bidan | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | mrs siti muzaroh | ||||||
Date Deposited: | 25 Apr 2014 12:00 | ||||||
Last Modified: | 14 Sep 2016 11:20 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/18829 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |