FEBRIANTAQO ARIBUDIN, 040318295 (2008) ANALISIS PENGUJIAN EXPLANATORY POWER TRADE OFF THEORY DAN PECKING ORDER THEORY (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2003-2006). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2009-aribudinfe-10653-abstract-a.pdf Download (685kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s1-2009-aribudinfe-10232-b12309.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan explanatory power pecking order theory dan trade-off theory. Kedua teori tersebut merupakan teori tentang struktur modal. Defisit arus kas dan selisih antara target tingkat hutang dengan tingkat hutang merupakan variabel bebas yang digunakan. Penelitian ini menggunakan variabel kontrol risiko operasi, likuiditas, profitabilitas, tangibilitas, interest coverage, non debt tax shield, dan growth opportunity. Variabel kontrol tersebut merupakan faktor-faktor lain yang dimungkinkan mempunyai pengaruh terhadap struktur modal. Penelitian ini menggunakan model analisis regresi berganda guna menganalisis pengaruh variabel bebas dan variabel kontrol terhadap variabel tergantung. Untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel secara parsial digunakan uji t sedangkan untuk mengetahui pengaruh secara simultan digunakan uji F. Penelitian ini menggunakan dua model untuk menganalisis explanatory power kedua teori diatas. Sampel penelitian sebanyak 18 perusahaan yang diambil dari populasi perusahaan-perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 1998-2006. Hasil uji F pada kedua model menunjukkan bahwa secara simultan variabel bebas dan variabel kontrol mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel tergantung. Hasil uji t pada model pertama menunjukkan bahwa defisit arus kas, non debt tax shield, dan growth opportunity secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap perubahan jumlah hutang, profitabilitas dan interest coverage secara parsial berpengaruh negatif terhadap perubahan jumlah hutang, tangibilitas dan risiko operasi secara parsial berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap perubahan jumlah hutang, dan likuiditas secara parsial berpengaruh positif tidak signifikan terhadap perubahan jumlah hutang. Hasil uji t pada model kedua menunjukkan bahwa growth opportunity secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap perubahan jumlah hutang, selisih antara target tingkat hutang dengan tingkat hutang, risiko operasi, profitabilitas, interest coverage secara parsial berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap perubahan jumlah hutang, dan likuiditas, tangibilitas, non debt tax shield secara parsial berpengaruh positif tidak signifikan terhadap perubahan jumlah hutang. Hasil pengujian menunjukkan kedua teori diatas mempunyai explanatory power yang cukup baik untuk menjelaskan struktur modal, namun explanatory power pecking order theory lebih baik jika dibandingkan dengan explanatory power trade-off theory.

Actions (login required)

View Item