VIKHADENA MAHARANI, 060012734
(2008)
PENGARUH PENAMBAHAN EKSTRAK DAN NON EKSTRAK SERUM KUDA BUNTING PADA MEDIA PEMATANGAN TERHADAP PEMBUAHAN IN VITRO PADA SAPI.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak dan non ekstrak serum kuda dengan umur kebuntingan 2,5 dan 3,5 bulan sebagai media pematangan terhadap pembuahan in vitro dan untuk mengetahui rata-rata yang paling baik dari tiap perlakuan terhadap pembuahan in vitro.
Serum kuda didapatkan dengan mengambil darah kuda pada umur kebuntingan 2,5 dan 3,5 bulan melalui vena jugularis, dan masing-masing diambil 1 ml untuk ditempatkan dalam dua tabung gelas. Setiap tabung diekstraksi menggunakan methanol dan dilakukan blowing up. Oosit dikoleksi melalui aspirasi ovarium sapi yang didapat dari Rumah Potong Hewan (RPH) Pegirian Surabaya. Maturasi oosit dilakukan dalam media pematangan TCM-199 + ekstrak serum 2,5 bulan (aobo), TCM-199 + non ekstrak serum 2,5 bulan (aobl), TCM-199 + ekstrak serum 3,5 bulan (albo) dan TCM-199 + non ekstrak serum 3,5 bulan (albs). Setelah inkubasi selama 24 jam dalam inkubator CO2 5 % pada suhu 38,5 °C oosit matang siap dibuahi. Pengamatan hasil pembuahan dilakukan 48 jam setelah pembuahan.
Parameter yang diamati adalah rata-rata jumlah embrio hasil pembelahan. Analisis data menggunakan sidik ragam, rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Faktorial. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya peningkatan rata-rata jumlah embrio hasil pembuahan in vitro setelah penambahan ekstrak dan non ekstrak serum kuda bunting. Rata-rata jumlah embrio tertinggi ditunjukkan pada perlakuan a1bo.
Actions (login required)
|
View Item |