PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SEMANGGI AIR (Marsilea crenata) TERHADAP KADAR ESTROGEN DALAM DARAH TIKUS PUTIH BETINA (Rattus norvegicus)

KHORIDATUL ANISAH, 060533565 (2008) PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SEMANGGI AIR (Marsilea crenata) TERHADAP KADAR ESTROGEN DALAM DARAH TIKUS PUTIH BETINA (Rattus norvegicus). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img] Text (ABSTRACT)
gdlhub-gdl-s1-2009-anisahkhor-10774-kh13-09.pdf

Download (396kB)
[img] Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2009-anisahkhor-10318-kh13-9.pdf
Restricted to Registered users only

Download (906kB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Fitoestrogen termasuk dalam klas flavanoid berupa molekul organik non steroid, dengan peran yang berbeda pada tanaman dan hewan. Bahan atau substrat organik non steroid yang mempunyai aktivitas mirip estrogen yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Aktivitas estrogenik yang ditimbulkan fitoestrogen lebih lemah dibandingkan estrogen. Fitoestrogen dapat menimbulkan respon maksimal jika dosisnya dinaikkan cukup tinggi (Wantri, 2005). Fitoestrogen merupakan suatu substrat dari tumbuhan yang memiliki khasiat mirip estrogen, meskipun rumus bangun kimianya sangat berbeda dengan estrogen. Khasiat estrogenik ini timbul karena fitoestrogen juga memiliki 2 gugus -OH/hidroksil yang berjarak 11.0 A0 —11.5 A0 pada intinya, sama persis dengan inti estrogen sendiri. Para peneliti sepakat bahwa jarak 11.0 A0 dan gugus -OH inilah yang menjadi struktur pokok suatu substrat agar mempunyai efek estrogenik, yakni memiliki afinitas tertentu untuk dapat menduduki reseptor estrogen (Medikamentosa, 2007). Efek estrogenik akan terlihat setelah estrogen berikatan dengan reseptor estrogen di dalam tubuh (Morkowitz, 2007). Afinitas fitoestrogen terhadap reseptor tubuh sangat rendah bila dibanding estrogen endogen, sehingga dibutuhkan fitoestrogen dalam jumlah yang sangat besar untuk menimbulkan efek yang memadai (Achdiat, 2007). Semanggi Suroboyo sebagai jenis tanaman semanggi air (Marsiela crenata) diduga memiliki khasiat sama seperti Red Clover (Trifolium pretense). Tanaman Red Clover (Trifolium pretense) yang banyak tumbuh di Amerika diketahui mengandung empat macam isoflavon yaitu genestein, daidzein, formononetin dan biochanin A. Estrogen yang berasal dari tumbuhan disebut isoflavons ditemukan terutama pada golongan leguminose misalnya clover dan alfafa. Diethylstilbestrol (DES) merupakan contoh klasik sintetik estrogen non steroid sejak tahun 1950an untuk merangsang pertumbuhan pada sapi dan domba. Fitoestrogen yang terkandung secara umum dalam tanaman semanggi baik Sub Clover, Red Clover (Trifolium pratense) adalah isoflavon. Fitoestrogen atau herbal estrogen dapat berikatan dengan reseptor estrogen yang diproduksi oleh tubuh dan menghasilkan efek proestrogenik atau anti estrogenik pada jaringan target. Respon yang terjadi tergantung pada jumlah produksi estrogen dan reseptor estrogen yang diikat. Tujuan penelitian ini adalah sebagai tahap awal untuk mengetahui potensi estrogenik tanaman Semanggi Air (Marsilea crenata) pada hewan coba tikus putih (Rattus norwegicus) betina. Hewan coba yang digunakan adalah 24 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) betina galur wistar yang berumur 18 bulan. Hewan coba dibagi menjadi empat kelompok perlakuan secara acak yaitu : P0, P1, P2, P3 yang masing-masing diberikan ekstrak daun semanggi air (Marsilea crenata ) 0mg/kg BB (aquades),10 mg/kg BB, 30 mg/kg BB dan 100 mg/kg BB. Perlakuan diberikan sebanyak satu ml/ekor tiap pemberian dan diberikan dua kali sehari pada pagi dan sore hari, perlakuan ini diberikan selama sepuluh hari. Pada hari ke-11 dilakukan pengambilan darah yang kemudian dilakukan pemeriksaan kadar estrogen darah dengan RIA. Penelitian ini menggunakan desain Rancangan Acak Lengkap. Data dianalisa menggunakan ANOVA yang dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan P0 (0 mg/kg BB) 29,17  5,11; P1 (10 mg/kg BB) 43,00 10,17; P2 (30 mg/kg BB) 49,17 7,98 dan P3 (100 mg/kg BB) 45,33 10,65. Data yang diperoleh dari perhitungan ANOVA dapat diketahui bahwa P2 dengan dosis pemberian ekstrak daun Marsilea crenata dosis 30 mg/kg BB dan P3 dengan dosis pemberian ekstrak daun Marsilea crenata dosis 100 mg/kg BB memberikan perubahan yang nyata terhadap perubahan kadar estrogen dalam darah tikus putih betina. Pada P1 pemberian ekstrak daun Marsilea crenata dosis 10 mg/kg BB tidak berbeda nyata dengan P2 dan P3, sedangkan hasil terendah didapatkan pada P0 dengan pemberian aquades. Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan pengolahan data tentang penggunaan ekstrak daun semanggi air terhadap kadar estrogen darah tikus putih betina maka, dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak daun Marsilea crenata dengan dosis 10 mg/kgBB, 30 mg/kgBB dan 100 mg/kgBB berpengaruh terhadap peningkatan kadar estrogen darah tikus putih betina. Hasil tertinggi diperoleh pada dosis 30 mg/kg BB. Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui interval dosis yang lebih kecil dan untuk mengetahui dosis toksik dari pemberian Marsilea crenata.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 KH 13 / 09 Ani p
Uncontrolled Keywords: ekstrak daun semanggi; kadar estrogen; rattus norvegicus
Subjects: Q Science > QK Botany > QK1-989 Botany
S Agriculture > SF Animal culture > SF405.5-407 Laboratory animals
Divisions: 06. Fakultas Kedokteran Hewan
Creators:
CreatorsNIM
KHORIDATUL ANISAH, 060533565UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorJola Rahmahani, drh.,M.KesUNSPECIFIED
Thesis advisorWurlina, Dr.,drh.,MSUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Anisa Septiyo Ningtias
Date Deposited: 15 Oct 2009 12:00
Last Modified: 04 Jul 2017 20:43
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/20296
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item