SETIYO UTOMO, 060212996 (2009) PENGARUH SPIRAMYCINE DAN AZITHROMYCINE TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGIS OTAK MENCIT (Mus musculus) YANG DIINFEKSI Toxoplasma gondii. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2011-utomosetiy-15758-kh25-10-k.pdf Download (385kB) | Preview |
|
Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-s1-2011-utomosetiy-13115-kh25-10-e.pdf Restricted to Registered users only Download (848kB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Spiramycine Dan Azithromycine Terhadap Gambaran Histopatologis Otak Mencit (Mus musculus) Yang Diinfeksi Toxoplasma gondii. Penelitian ini menggunakan model percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Analisis data yang digunakan adalah Uji Kruskal-Wallis dan dilanjutkan dengan Uji Perbandingan Berganda (Uji Z) 5 %. Hewan coba yang digunakan adalah mencit (Mus mucsculus) Strain BALB-C umur 8-10 minggu berjenis kelamin betina sejumlah 30 ekor. Perlakuan (P1) mencit diinjeksi 20 takizoit dari Toxoplasma gondii dalam 0,3 ml NaCl fisiologis secara intra peritonel tanpa diterapi, kelompok (P2) mencit diinjeksi 20 takizoit dari Toxoplasma gondii dalam 0,3 ml NaCl fisiologis secara intra peritoneal dan diterapi dengan Spiramycine 3,04 mg/ekor /hari diberikan 2 kali sehari selama 7 hari, kelompok (P3) mencit diinjeksi 20 takizoit dari Toxoplasma gondii dalam 0,3 ml NaCl fisiologis secara intra peritoneal dan diterapi dengan Azithromycine 1,52 mg/ekor /hari diberikan 2 hari sekali selama 7 hari. Setelah 10 hari mencit di bedah, kemudian diambil organ otak. Langkah selanjutnya otak dimasukkan ke dalam pot plastik tertutup yang berisi formalin 10% untuk kemudian dibuat sediaan preparat histopatologi. Parameter yang diambil adalah terjadinya degenerasi otak mencit (Mus musculus) akibat infeksi takizoit Toxoplasma gondii pada masing-masing perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok P1 berbeda nyata dengan P2 dan P3 (p<0,05), dan P2 tidak berbeda nyata dengan P3 (p>0,05). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Spiramycine dan Azithromycine berpengaruh terhadap gambaran histopatologis otak mencit yang diinfeksi Toxoplasma gondii yaitu dapat menururnkan tingkat degenerasi. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disarankan bahwa Spiramycine dan Azithromycine dapat digunakan sebagai obat Toxoplasmosis akan tetapi perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang penggunaan dosis yang tepat dan lama pengobatan pada Toxoplasmosis.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KH 25/10 Utd p | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Toxoplasma gondii, Spiramycine, Azithromycine | |||||||||
Subjects: | S Agriculture > SF Animal culture > SF405.5-407 Laboratory animals S Agriculture > SF Animal culture > SF600-1100 Veterinary medicine > Including veterinary genetics, ethology, anatomy, physiology, embryology, pathology |
|||||||||
Divisions: | 06. Fakultas Kedokteran Hewan | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Nn Anisa Septiyo Ningtias | |||||||||
Date Deposited: | 07 Mar 2011 12:00 | |||||||||
Last Modified: | 26 Jul 2016 07:26 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/20347 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |