KEMAL ARIEFIANTO, 060513449 (2009) DETEKSI SEROPOSITIF AVIAN INFLUENZA A/H5 PADA UNGGAS AIR (ANATIDAE) YANG DIJUAL DI DUA PASAR UNGGAS HIDUP KOTA SURABAYA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRACT) gdlhub-gdl-s1-2011-ariefianto-15908-kh68-10-k.pdf Download (423kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2011-ariefianto-13288-kh68-10-e.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Virus Avian Influenza A/H5N1 (AI A/H5N1), telah menyebabkan wabah hebat pada unggas yang disebut sampar ayam di berbagai negara di Asia termasuk Indonesia sejak akhir 2003 sampai sekarang. (Mahardika dkk., 2005). Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap virus AI A/H5 pada serum darah yang didapat dari unggas air yang dijual di dua pasar unggas hidup (PS1 dan PS2) kota Surabaya. Secara serologis, akan dideteksi adanya antibodi terhadap virus AI A/H5N1 di dalam darah pada individu yang terpapar virus AI A/H5N1 (Chen et al., 2004; OIE, 2008). Ditemukannya antibodi terhadap virus AI A/H5N1 pada unggas di daerah bebas tanpa vaksinasi dapat dikatakan virus AI A/H5N1 pernah atau sedang menjangkiti daerah tersebut (Harimoto and Kawaoka, 2001). Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian observasional study, sampelnya terencana dan pengambilan sampelnya dilakukan dengan metode non random sampling. Pengambilan sampel dilakukan seminggu dua kali di dua pasar unggas hidup di wilayah kota Surabaya, yaitu : pasar PS1 dan pasar PS2. Koleksi sampel serum darah diperoleh dengan menyembelih unggas air (itik manila/enthog, itik domestikasi dan angsa) yang dijual di dua pasar unggas hidup di kota Surabaya. Penelitian telah dilaksanakan selama 10 bulan, dimulai pada bulan April 2008 hingga bulan Januari 2009. Pemeriksaan terhadap sampel serum menggunakan uji Hemagglutination Inhibition (HI). Antigen yang digunakan pada uji HI harus memiliki titer empat HA unit/0,025 ml. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk data deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan pemeriksaan terhadap 351 sampel unggas air yaitu enthog, itik dan angsa dapat diketahui persentase masing – masing pasar adalah sebesar 6,4 % pada pasar PS1 sampel menunjukan adanya antibodi AI A/H5, sedangkan pada pasar PS2 sebesar 6,1 % sampel menunjukkan adanya antibodi AI A/H5, jika sampel positif dari dua pasar ditotal keseluruhan maka akan didapat persentase kejadian seropositif sebesar 6,26 %. Unggas air yang sering dipotong di dua pasar (PS1 dan PS2) ini kebanyakan adalah enthog dan perunggasan air di Indonesia jarang menternakan enthog dengan sistem peternakan yang intensif begitu pula angsa, hal ini sangat mengkhawatirkan dikarenakan sampel serum yang menunjukkan titer antibodi tertinggi adalah sampel serum dari enthog dan persentase kejadian seropositif tertinggi terdapat pada itik. Dapat dideteksi antibodi AI A/H5 dari unggas air (enthog, itik) yang dijual di dua pasar unggas hidup kota Surabaya. Titer antibodi AI A/H5 yang terdeteksi pada enthog sebesar 21 – 27, itik sebesar 24 – 26 sedangkan pada angsa tidak menunjukkan titer antibodi. Sebaiknya juga dilakukan uji Neuramidase Inhibition (NI) untuk mengetahui unggas air tersebut divaksin atau terinfeksi virus AI A/H5. Perlu dilakukan isolasi dan identifikasi virus untuk memperkuat diagnosa. Perlu dilakukan penelitian pada burung – burung liar dan peliharaan (misalnya, burung gereja dan burung merpati) yang berkeliaran di sekitar pasar kota Surabaya.

Actions (login required)

View Item