DUDY SUWANDI, 060212994 (2009) KARAKTERISASI PREGNANCY SPECIFIC PROTEIN B (PSPB) DARI KOTILEDON SAPI PERAH MENGGUNAKAN METODE SDS – PAGE DAN WESTERN BLOT. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2011-suwandidud-15999-kh123-1-k.pdf Download (453kB) | Preview |
|
Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-s1-2011-suwandidud-13397-kh123-1-e.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Keberhasilan suatu usaha peternakan ditentukan oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang sangat penting dalam usaha peternakan sapi perah adalah produktivitas dari ternak tersebut. Produktivitas dari setiap jenis ternak secara langsung ataupun tidak langsung tergantung pada kemampuan reproduksinya. Pengetahuan tentang apakah seekor sapi betina yang dikawinkan itu menjadi bunting atau tidak penting sekali bagi peternak. Terdapat beberapa diagnosis yang dapat membantu menentukan apakah sapi betina itu bunting. Diagnosis itu mencakup ketiadaan estrus (birahi), perubahan kontur abdomen, palpasi rektal, X – ray, dan pemeriksaan laboratoris. Diagnosa kebuntingan dini diperlukan setelah terjadinya perkawinan untuk identifikasi lebih awal sehingga kehilangan waktu produksi sebagai akibat infertilitas dapat dikurangi. Diagnosa kebuntingan dini pada sapi perah dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan mendeteksi substansi spesifik yang terdapat di dalam darah induk seperti Pregnancy Specific Protein B (PSPB) dan dengan mendetaksi subtansi non spesifik yang ada di dalam darah, urine atau air susu selama kebuntingan seperti progesterone, estrone sulphate. Pregnancy Specific Protein B (PSPB) diproduksi oleh sel – sel binucleat trophoblas dari plasenta sapi. Pregnancy Specific Protein B (PSPB) dapat diambil dari jaringan dan cairan di mana ia berada. Jaringan plasental adalah sumber yang bagus karena memiliki konsentrasi PSPB yang tinggi. Plasenta merupakan penggabungan antara plasenta foetalis (allantochorion) dan plasenta maternalis (endometrium) yang memiliki fungsi fisiologis selama kebuntingan berlangsung. Pembentukan plasenta pada awal kebuntingan merupakan membran fetus atau ekstra embrionik yang berdiferensiasi ke dalam yolk sac, amnion, allantois dan chorion. Ternak sapi memiliki tipe plasenta multiplek atau kotiledoner yaitu sebagian plasenta maternal (karunkula) dan sebagian allantochorion (kotiledon) yang terletak berhimpitan satu sama lain untuk membentuk plasentoma. Pada penelitian ini karakterisasi Pregnancy Specific Protein B (PSPB) menggunakan kotiledon sapi perah bunting yang merupakan bagian dari plasenta. Dalam mengidentifikasi dan mengkarakterisasi PSPB dilakukan dengan menggunakan metode SDS – PAGE yang dilanjutkan dengan metode Western Blot. Hasil dari SDS – PAGE menunjukkan bahwa pita – pita protein PSPB kotiledon sapi perah bunting terletak diantara BM 37, 85 – 149, 97 kDa. Hasil yang diperoleh dari pemeriksaan SDS – PAGE di atas belum spesifik. Oleh karena itu perlu pemeriksaan lebih lanjut yaitu dengan menggunakan metode Western Blot. Hasil dari metode Western Blot bahwa isolat PSPB dapat dikenali oleh anti – PSPB dengan BM 59, 88 kDa.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK KH 123/10 Suw k | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | dairy cattle, cotyledon, PSPB | |||||||||
Subjects: | Q Science > QH Natural history > QH301 Biology Q Science > QL Zoology > QL700-739.8 Mammals R Medicine > RG Gynecology and obstetrics > RG1-991 Gynecology and obstetrics > RG500-991 Obstetrics > RG551-591 Pregnancy |
|||||||||
Divisions: | 06. Fakultas Kedokteran Hewan | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Nn Dhani Karolyn Putri | |||||||||
Date Deposited: | 11 Mar 2011 12:00 | |||||||||
Last Modified: | 29 Sep 2016 15:32 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/20413 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |