BESTY AGUSTIN WULANDARI, 060513404 (2009) PENGARUH PEMBERIAN ELEKTROLIT DAN MULTIVITAMIN TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI LIMPA AYAM BROILER YANG MENERIMA STRESSOR PANAS. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRACT)
gdlhub-gdl-s1-2011-wulandarib-16020-kh126-1-k.pdf Download (470kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2011-wulandarib-13415-kh126-1-e.pdf Restricted to Registered users only Download (796kB) | Request a copy |
Abstract
Ayam ras adalah jenis ternak yang sangat peka terhadap stressor (baik fisik maupun psikis), termasuk stres panas (heat stress) (Hosen, 1996). Kombinasi antara suhu lingkungan dengan kelembaban yang tinggi diketahui dapat mengakibatkan morbiditas, penurunan konversi dan feed intake, penurunan berat tubuh dan karkas serta menurunkan produktivitas baik pada ayam broiler maupun layer, bahkan pada keadaan yang ekstrim dapat mengakibatkan mortalitas (Anderson dan Carter, 1998). Dilaporkan bahwa rata-rata pertumbuhan broiler setelah umur dua minggu dapat dicapai secara optimal bila suhu lingkungan berada pada kisaran 12,7-23,88°C, serta kelembaban udara tidak lebih dari 60%. Pada suhu lingkungan diatas 30°C Broiler akan menderita Heat Stress, yang ditandai dengan terjadinya Panting. Panting merupakan respon fisiologis pada Broiler yang berdampak pada terjadinya Alkalosis Respiratorius dan keseimbangan elektrolit (Yahav et al., 1999; Moares et al., 2003). Kan et al., (2003) melaporkan heat stress mengakibatkan terganggunya homeostasis elektrolit pada plasma darah broiler, yang ditandai dengan menurunnya kadar Ca2+ dan K+ serta menigkatnya kadar Cl- dan Na+ plasma darah. Suplementasi elektrolit seperti KCl dan bikarbonat pada air minum ayam terbukti secara nyata dapat mengurangi dampak negatif akibat heat stress pada broiler yang ditandai dengan rendahnya angka mortalitas (Edens et al, 2001; Emery, 2004). Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan broiler yang mendapat suplementasi elektrolit dan multivitamin dalam mentoleransi perubahan suhu lingkungan yang meningkat (heat stress), dengan mengamati perubahan pada diameter pulapa putih pada ayam broiler yang terpapar heat stress kronis. Sebanyak 40 ekor ayam broiler dibagi secara acak menjadi empat kelompok perlakuan, dimana masing-masing perlakuan terdapat 6 ulangan. Kelompok kelompok P1; P2; P3 dipelihara pada ruangan dengan kisaran suhu antara 34,5-35 oC, dimana kelompok P1( kontrol ) hanya diberi air minum tanpa suplemen elektrolit dan multivitamain; kelompok P1 dan P2 diberi suplemen elektrolit dan multivitamain komersial masing-masing dengan dosis normal (1 gram/4 liter air) dan dua kali dosis normal (2 gram/4liter air). Hasil penelitian menunjukkan bahwa, suplementasi elektrolit dan multivitamin komersial yang diberikan baik dalam dosis normal 1 gram/4 lt air maupun dua kali dosis normal 2 gram/4 lt air tidak dapat mempengaruhi perubahan diameter pulpa putih broiler yang terpapar heat stress kronis.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK KH 126/10 Wul p | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Heat stress; electrolyte and multivitamin | |||||||||
Subjects: | Q Science > QD Chemistry > QD1-999 Chemistry Q Science > QH Natural history > QH301 Biology |
|||||||||
Divisions: | 06. Fakultas Kedokteran Hewan | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Nn Dhani Karolyn Putri | |||||||||
Date Deposited: | 11 Mar 2011 12:00 | |||||||||
Last Modified: | 04 Jul 2017 22:01 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/20415 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |