ELFIRA ASNI MASITA, 060513446 (2010) PENGARUH EXTRA VIRGIN COCONUT OIL (VCO) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) DENGAN PAKAN TINGGI LEMAK. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2011-masitaelfi-16041-kh137-1-k.pdf Download (484kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s1-2011-masitaelfi-13440-kh137-1-e.pdf Restricted to Registered users only Download (953kB) | Request a copy

Abstract

Dewasa ini, masyarakat kita mengalami pergeseran pola makan dan pola hidup, bermula dari pola makan tradisional menjadi pola makan modern yang tinggi akan lemak, rendah serat dan karbohidrat. Hal ini menyebabkan tingkat kematian yang disebabkan oleh penyakit degeneratif seperti penyakit kardiovaskuler ( Achmad, 2002; Suyono, 2002 ). Extra Virgin Coconut Oil mengandung asam lemak rantai sedang (MCFA) yang merupakan asam lemak khusus yang mempunyai rantai dengan panjang C6-C12 yang bersifat jenuh. Secara umum minyak ini berfungsi meningkatkan metabolisme dalam tubuh sehingga dapat menambah energi dan mengontrol berat badan. Hal ini disebabkan karena Medium Chain Fatty Acid (MCFA) dalam tubuh kita dimetabolisme dan secara dominan digunakan untuk memproduksi energi (Alamsyah, 2005). Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Extra virgin Coconut oil terhadap histopatologi hepar tikus putih hiperkolesterolemia. Penelitian ini menggunakan 20 ekor tikus putih jantan yang dibagi dalam 2 kelompok perlakuan. Sebelum diberi perlakuan, tikus diadaptasikan dengan pakan pelet yang sudah dicampur dengan minyak babi selama 1 bulan dengan tujuan agar tikus mendapatkan kondisi yanag hiperkolesterolemia dan dilakukan pemeriksaan darah pada tikus untuk memastikan bahwa tikus sudah mengalami hiperkolesterolemia. Dalam waktu 2 bulan berikutnya diberikan perlakuan Extra virgin coconut oil. Kemudian dilakukan pembedahan abdomen guna mengambil organ hepar untuk dilakukan pemeriksaan mikroskopik dengan pembesaran 400x, Perubahan histopatologi yang diamati adalah degenerasi lemak, dan kemudian akan di analisis data menggunakan uji Mann Whitney/Uji U. Berdasarkan uji Mann Whitney atau uji U diperoleh hasil P>0,05 pada perubahan degenerasi melemak. Hal ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan terhadap perubahan degenerasi melemak antara P0 (kontrol) dengan P1 (yang diberi Extra virgin coconut oi)l. Kerusakan akibat radikal bebas dikontrol oleh antioksidan intraseluler seperti superoxide dismutase (SOD), glutathione peroxidase, vitamin E dan C. Dalam berbagai hewan domestik beberapa kerusakan sel terjadi di otot jantung, ketika selenium dan vitamin menurun didalam jaringan. Vitamin E merupakan salah satu dari beberapa molekul sitoprotektif yang bertindak sebagai antioksidan pemutus rantai yang bekerja dalam fase lipid untuk memerangkap radikal ROO penyebab radikal bebas. Vitamin E dan polifenol yang terkandung dalam extra VCO mampu menghambat produksi ROO+ yang menyebabkan terjadinya peroksidasi lipid sehingga tidak terjadi pembengkakan sel yang menyebabkan terganggunya transport ion dan air ke dalam sel sehingga tidak terjadi denaturasi sel penyebab nekrosis. Dapat disimpulkan bahwa Extra virgin coconut oil berpengaruh pada perubahan degenerasi melemak sel hepar tikus putih yang diberi diet tinggi lemak dan bagus untuk dikonsumsi karena Extra virgin coconut oil tidak merusak struktur sel hepar.

Actions (login required)

View Item