DENY SAMUDRA, 06112942 (2011) KARAKTERISASI ANTIGEN Toxocara canis DENGAN SERUM ANTI-Toxocara cati MENGGUNAKAN TEKNIK WESTERN BLOT. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2011-samudraden-16116-kh146-1-k.pdf Download (508kB) | Preview |
|
Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-s1-2011-samudraden-13515-kh146-1-e.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Toxocariasis yang disebabkan oleh cacing T.canis dan T.cati merupakan salah satu penyakit terpenting yang disebabkan oleh cacing nematoda. Penyakit ini dapat menginfeksi manusia sehingga digolongkan sebagai penyakit zoonosis. Sumber infeksi utama adalah tertelannya larva infektif stadium dua melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Gejala klinis pada manusia yang terinfeksi penyakit ini yaitu visceral dan ocular islarva migrans Diagnosis toxocariasis secara konvensional atau menemukan telur cacing pada feses sulit dilakukan karena telur cacing dan cacing dewasa tidak ditemukan pada hospes transpor termasuk manusia, sedangkan diagnosis berdasarkan gejala klinis juga sulit dilakukan karena gejala klinisnya sangat bervariasi, sehingga diperlukan diagnosis secara serologis dan imunologis. Penelitian berikut ini dilaksanakan untuk mengetahui karakteristik protein antigenik Toxocara canis bila direaksikan dengan serum anti-Toxocara cati menggunakan teknik Western blot. Antigen T.canis diperoleh melalui organ somatik dan intestinum cacing dewasa yang dihancurkan secara manual dan melalui proses sonikasi kemudian disentrifus sampai menjadi homogenat. Homogenat somatic dan intestinum T. canis kemudian dilisiskan dengan buffer lisis dan dilakukan SDS-PAGE. Protein kemudian ditransfer pada kertas nitroselulose menggunakan teknik Western blot, kemudian direaksikan dengan antibodi poliklonal dan divisualisasikan dengan pewarnaan fast red. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antigen T._canis yang dapat dikenali oleh antibodi T.cati yaitu pada protein dengan BM 160, 140, 120, 91, 80, 70, 54, 42, 38, 34, 32, 30, 27, 24, dan 12 kDa. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti menyarankan agar dapat dipelajari lebih lanjut terhadap pita reaksi silang tersebut, untuk identifikasi protein murni sehingga dapat digunakan sebagai bahan diagnosis toxocariasis secara serologis atau imunologis
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK KH 146/10 Sam k | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | anti-Toxocara, Western blot, Toxocara canis, Toxocariasis | |||||||||
Subjects: | R Medicine > RC Internal medicine > RC109-216 Infectious and parasitic diseases R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology |
|||||||||
Divisions: | 06. Fakultas Kedokteran Hewan | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Nn Dhani Karolyn Putri | |||||||||
Date Deposited: | 14 Mar 2011 12:00 | |||||||||
Last Modified: | 30 Sep 2016 05:15 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/20434 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |