ARNIE ILMAWATI, 060333126 (2010) KANDUNGAN SERAT KASAR DAN PROTEIN KASAR PADA KELOBOT JAGUNG YANG DIFERMENTASI DENGAN PROBIOTIK ALAMI DAN TETES TEBU. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2011-ilmawatiar-16140-kh154-1-k.pdf Download (456kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s1-2011-ilmawatiar-13548-kh154-1-e.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Kelobot jagung pada dasarnya adalah sehelai daun. Karena dekatnya jarak antar buku, daun-daun tersebut saling menutup dan membentuk kelobot. Kelobot jagung berfungsi sebagai pelindung biji dan tongkol jagung. Kelobot jagung merupakan limbah hasil pertanian yang dapat digunakan sebagai pakan alternatif saat musim kemarau, tetapi pemanfaatannya sebagai pakan ternak ruminansia kurang efisien karena terdapat kendala dalam kecernaan dan kandungan nutriennya yang rendah apabila dibandingkan dengan pakan hijauan. Kecernaan yang rendah karena kelobot jagung mengandung serat kasar yang cukup tinggi (selulosa, hemiselulosa dan lignin) yaitu sekitar 23,3 % bahan kering (BK) yang merupakan penyusun dinding sel tanaman. Selulosa dan hemiselulosa berikatan dengan lignin membentuk lignoselulosa dan lignohemiselulosa yang sangat sulit untuk dicerna oleh enzim yang dihasilkan oleh mikroba rumen. Kelobot jagung hanya memiliki kandungan protein kasar sekitar 3,4 % BK sehingga bila digunakan sebagai pakan ternak akan sulit untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok ternak akan protein. Penelitian ini bertujuan untuk meminimalkan kendala kelobot jagung sebagai pakan ternak alternatif melalui pemakaian probiotik alami dan tetes tebu sebagai fermentator pada kelobot jagung. Diharapkan perlakuan tersebut mampu menurunkan kandungan serat kasar melalui pemisahan ikatan lignin dengan selulosa dan hemiselulosa dan juga dapat meningkatkan kandungan protein kasar kelobot jagung melalui mikroba-mikroba yang terdapat pada probiotik alami yang pada dasarnya merupakan protein sel tunggal. Selanjutnya kelobot jagung dapat dipakai sebagai pakan ternak berkualitas tinggi terutama pada saat musim kemarau. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Makanan Ternak Universitas Airlangga Surabaya selama bulan Juni sampai Juli 2006. Penelitian ini menggunakan probiotik alami yang mengandung mikroba selulolitik, amilolitik, proteolitik dan bakteri N fiksasi non simbiotik serta tetes tebu. Kelobot jagung yang dipakai berasal dari Pasar Keputran Surabaya. Dipakai empat perlakuan yaitu P0 (kelobot jagung + 2 % tetes tebu), P1 (kelobot jagung + 2 % probiotik + 2 % tetes tebu), P2 (kelobot jagung + 4 % probiotik + 2 % tetes tebu), P3 (kelobot jagung + 6 % probiotik + 2 % tetes tebu). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak lima kali. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Data yang diperoleh dianalisis dengan uji F, apabila terdapat perbedaan perlakuan yang nyata dilanjutkan dengan uji jarak Duncan 5 %. Berdasarkan uji Duncan diketahui bahwa perlakuan yang menghasilkan kadar protein kasar tertinggi adalah P3 (kelobot jagung + probiotik 6 % + tetes tebu 2 %) yang tidak berbeda nyata dengan P2. Kandungan protein kasar terendah didapatkan pada P0 yang berbeda nyata dengan P1, P2, P3. Berdasarkan uji Duncan diketahui bahwa perlakuan yang menghasilkan kadar serat kasar terendah adalah P3 (kelobot jagung + probiotik 6 % + tetes tebu 2 %) yang tidak berbeda nyata dengan P2.

Actions (login required)

View Item