MUHAMMAD UBAIDILLAH ALIF, 040418620 (2009) PERBANDINGAN ASPEK KEUANGAN PADA KEPUTUSAN MENTERI BUMN NO. 100/MBU/2002 DAN METODE RADAR DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PT SEMEN GRESIK (PERSERO), Tbk. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2009-alifmuhamm-10414-a98-09-p.pdf Download (273kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s1-2009-alifmuhamm-10064-a9809.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Pemerintah melalui Kementerian BUMN telah menetapkan suatu peraturan yang digunakan untuk mengukur penilaian kinerja keuangan bagi perusahaan BUMN. Peraturan tentang penilaian kinerja keuangan perusahaan terdapat dalam aspek keuangan pada Keputusan Menteri BUMN No. 100/MBU/2002. Penilaian kinerja keuangan yang tercantum pada aspek keuangan dalam Keputusan Menteri tersebut digunakan untuk mengetahui apakah kondisi keuangan perusahaan dalam keadaan sehat atau buruk. Namun, informasi yang dihasilkan dari penilaian aspek keuangan pada Keputusan Menteri BUMN No. 100/MBU/2002 tersebut kurang menggambarkan kondisi keuangan perusahaan secara menyeluruh, sehingga dapat menimbulkan kesalahan dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu masih diperlukan suatu alat ukur kinerja keuangan yang lebih informatif agar dapat mendukung manajemen dalam pengambilan keputusan, sehingga untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap perusahaan dapat menggunakan metode RADAR dalam mendukung pengambilan keputusan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kinerja keuangan PT Semen Gresik (PERSERO), Tbk berdasarkan aspek keuangan pada Keputusan Menteri BUMN No. 100/MBU/2002 jika dibandingkan dengan analisis RADAR sebagai informasi pendukung dalam pengambilan keputusan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dimana obyek yang diteliti adalah PT Semen Gresik (PERSERO), Tbk dengan jenis data yang diguanakan adalah data sekunder. Berdasarkan hasil analisis penilaian aspek keuangan Keputusan Menteri BUMN No. 100/MBU/2002 dan RADAR dapat diketahui bahwa perusahaan berada dalam kategori perusahaan yang sehat dan kondisi rata – rata berada pada posisi diatas normal. Perusahaan diharapkan untuk tidak mengacu pada satu alat penilaian saja karena dapat mengakibatkan informasi perusahaan menjadi terbatas padahal dengan informasi yang lebih luas perusahaan dapat meningkatkan kinerjanya lebih baik lagi.

Actions (login required)

View Item