KRISTIANTO HARMAWAN, 040117193 (2008) PENGARUH KEBIJAKAN KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) TERHADAP RETURN DAN VOLUME PERDAGANGAN DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2009-harmawankr-10298-abstract-p.pdf Download (684kB) |
|
Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-s1-2009-harmawankr-10184-a0709.pdf Restricted to Registered users only Download (658kB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini adalah penelitian event study replication yang dilakukan untuk mendeteksi reaksi pasar dengan menganalisis aktivitas perdagangan saham di sekitar peristiwa pengumuman berlakunya kenaikan harga BBM. Penggunaan return saham dan volume perdagangan saham untuk mengetahui perilaku investor karena return dan volume perdagangan saham relatif lebih sensitif untuk mendeteksi reaksi atau perilaku investor terhadap adanya peristiwa. Return saham menunjukkan keuntungan riil dari sebuah investasi saham dan volume perdagangan saham merupakan aktifitas atau perilaku riil yang dilakukan investor sebagai respon adanya suatu peristiwa.Permasalahan penelitian yang dirumuskan sebagai berikut: Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata return saham yang diperoleh pemodal (investor) sebelum dan sesudah peristiwa kenaikan harga BBM 2008. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata aktifitas volume perdagangan saham sebelum dan sesudah peristiwa kenaikan harga BBM 2008. Untuk menjawab permasalahan yang telah dikemukakan dan menguji hipotesis-hipotesis, digunakan independent T-test dan uji wilcoxon untuk kelompok yang terdistribusi secara tidak normal. Uji beda ini dilakukan untuk melihat kebermaknaan atau pengaruh berlakunya kebijakan kenaikan harga BBM terhadap return saham dan volume perdagangan saham tanpa melihat seberapa besar (parameter) pengaruh antar variabel yang diteliti.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa peristiwa berlakunya kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) secara siginifikan tidak berpengaruh terhadap return saham. Meski begitu pada 5 hari sebelum peistiwa, investor masih memperoleh return saham. Sementara pada rata-rata 5 hari sesudah peristiwa, investor memperoleh return saham negatif yang berarti rugi. Trading Volume Activity ( TVA ) di sekitar hari peristiwa berlakunya kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), yaitu 5 hari sebelum dan 5 hari sesudah peristiwa secara statistik tidak signifikan berbeda. Hal ini berarti peristiwa berlakunya kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tidak berpengaruh volume perdagangan saham. Hasil ini juga mengindikasikan bahwa peristiwa kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tersebut tidak direspon oleh pelaku pasar, atau investor tidak menggunakan peristiwa tersebut sebagai strategi dalam perdagangan.
Actions (login required)
View Item |