PUTRI WULANDARI, 040318391 (2009) PENGGUNAAN SIX SIGMA SEBAGAI METODE UNTUK MENGURANGI JUMLAH PRODUK CACAT PADA PT. X DI SURABAYA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2009-wulandarip-10543-abstract-p.pdf Download (685kB)
	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s1-2009-wulandarip-10173-a175-9.pdf Restricted to Registered users only Download (867kB) | Request a copy

Abstract

PT. X merupakan perusahaan industri ice cream merk Y yang telah berdiri sejak tahun 2002 dan memperoleh hak untuk memproduksi dan mendistribusikan ice cream dari kantor pusat di Florida U.S.A. Usaha perbaikan dan peningkatan manajemen kualitas dengan pendekatan Six Sigma, yaitu dengan mengukur dan mengurangi defect dari suatu proses dengan menggunakan alat ukur DPMO (defect per million opportunity) dan pendekatan DMAIC (Define, Measure, Analysis, Improve, Control) yang diharapkan dapat menekan tingkat defect. Fase define dilakukan untuk menentukan obyek penelitian yaitu proses produksi pembuatan ice cream merk Y, hal ini disebabkan bahwa selalu terjadinya kegagalan/cacat pada produksi yang menyebabkan defect sehingga akan mempengaruhi laba perusahaan. Pada fase measure dilakukan pengukuran DPMO (defect per million opportunity) yang dilanjutkan fase analyze untuk mengidentifikasi masalah potensial dan penyebabnya. FMEA (failure mode and effect analysis) digunakan untuk mencari dan menetapkan alternatif tindakan perbaikan pada fase improve. Selanjutnya fase control diajukan untuk perbaikan kinerja. Dari hasil pengukuran baseline kinerja diperoleh nilai sigma 2.98, sehingga dapat disimpulkan bahwa perusahaan harus benar-benar memastikan kondisi mesin selalu dalam kondisi normal dan melakukan pembersihan mesin setiap kali selesai memproduksi satu rasa ice cream .

Actions (login required)

View Item