Mayon Adi Baskoro, 100311197
(2008)
HUBUNGAN ANTARA KESESUAIAN STASIUN KERJA DAN SIKAP DUDUK DENGAN KELUHAN OTOT SUBYEKTIF : STUDI PADA OPERATOR KOMPUTER PT TELKOM DIVISI REGIONAL V SURABAYA.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Masalah keluhan otot pada pengguna komputer/VDT (Visual Display Terminal) berhubungan dengan tiga faktor pokok. Pertama, gerakan yang berulang dengan mengetuk tombol keyboard dan mengoperasikan mouse. Kedua, posisi kerja yang tidak benar dan ketiga, kerja yang statis (diam). Jika stasiun kerja tidak di tata sesuai dengan ukuran tubuh operatornya maka akan menimbulkan sikap duduk yang salah sehingga menimbulkan berbagai macam keluhan otot.
Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan stasiun kerja dan sikap duduk dengan terjadinya keluhan otot pada operator komputer.
Penelitian ini merupakan penelitian analitik. Populasi penelitian ini adalah operator komputer di PT Telkom DIVRE V yang tugasnya sama yaitu mengoperasikan komputer setiap harinya. Sampel penelitian adalah 62 operator komputer yang terbagi di 5 unit kerja. Penelitian ini dilakukan dengan metode wawancara dengan menggunakan kuesioner nordic body map, observasi dan pengukuran antropometri dan stasiun kerja.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk desain meja sebagian besar (88,1%) tinggi meja tidak sesuai dengan antropometri operatornya, 89,4% meja panjangnya tidak sesuai dengan antropometri kemudian untuk desain lebar meja yang sesuai dengan antropometri operatornya hanya 56,5%. Untuk desain kursi sebagian besar (75,8%) tinggi alas duduknya sesuai dengan antropometri, 93,5% kedalaman kursinya sesuai dengan antropometri. Penataan peralatan yang sebagian besar sesuai dengan antropometri adalah tinggi monitor yaitu sebesar 72,6%, jarak monitor dengan mata sebesar 85,5%, sedangkan yang sebagian besar tidak sesuai dengan antropometri yaitu tinggi mouse yang sesuai hanya 21%, jarak mouse yang sesuai hanya 14,5%, kemudian tinggi keyboard dan jarak keyboard yang sesuai hanya 25,8%. Jika dilihat dari keluhan, yang banyak timbul adalah keluhan pada leher (59,7%), pinggang (48,4%) dan punggung (40,3%). Hubungan yang nampak antara kesesuaian stasiun kerja dengan keluhan otot adalah tinggi alas duduk dengan sakit pada lutut, kedalaman kursi dengan sakit pada kaki, jarak mouse dengan sakit lengan atas dan jarak keyboard dengan sakit pada tangan. Sedangkan untuk sikap duduk berhubungan dengan sakit pada lengan atas.
Kesimpulannya. Keluhan otot yang frekuensinya tinggi tidak ada hubungan dengan kesesuain stasiun kerja dan sikap duduk. Perusahaan disarankan menyediakan sandaran kaki dibawah meja agar meja menjadi lebih ergonomis.
Actions (login required)
|
View Item |