HUBUNGAN TINGKAT KONSUMSI ZAT GIZI DAN FREKUENSI KONSUMSI TANIN, FITAT, OKSALAT DENGAN STATUS ANEMIA (Studi Pada Anak Sekolah Dasar di Daerah Endemis Malaria Kacamatan Tegalombo Kabupaten Pacitan)

DWI CANDRA SETYANINGTYAS, 100210959 (2006) HUBUNGAN TINGKAT KONSUMSI ZAT GIZI DAN FREKUENSI KONSUMSI TANIN, FITAT, OKSALAT DENGAN STATUS ANEMIA (Studi Pada Anak Sekolah Dasar di Daerah Endemis Malaria Kacamatan Tegalombo Kabupaten Pacitan). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2006-setyaningt-2503-fkm112-k.pdf

Download (333kB) | Preview
[img]
Preview
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2006-setyaningt-2503-fkm112-6.pdf

Download (1MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Anak usia sekolah merupakan salah satu golongan yang rawan mengalami anemia. Faktor utama timbulnya anemia adalah karena faktor pangan yang tidak seimbang dan kurang beragam disamping juga faktor non pangan karena adanya parasit seperti malaria dan cacing. Akibat dari anemia untuk anak usia sekolah adalah penurunan kapasitas dan kemampuan belajar dan juga anak menjadi lebih mudah terinfeksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat konsumsi zat besi, protein, vitamin C sebagai faktor pendorong penyerapan zat besi dan frekuensi konsumsi tannin, fitat, oksalat sebagai faktor penghambat penyerapan zat besi dengan status anemia pada daerah endemis malaria. Penelitian ini adalah penelitian observasional yang bersifat deskriptif dan analitik dan berdasarkan waktunya merupakan penelitian cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 62 siswa yang dipilih secara simple random sampling dari siswa-siswa SDN Ngreco III kelas 3 sampai 6. Penelitian ini dilakukan mulai bulan November 2005 sampai bulan Maret 2006. Uji korelasi Spearman digunakan untuk analisis statistik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa prevalensi anemia pada anak-anak SDN Ngreco III sebesar 30,6%. Analisis statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat konsumsi zat besi dengan status anemia tetapi tidak terdapat hubungan antara tingkat konsumsi protein dan vitamin C dengan status anemia. Terdapat hubungan antara frekuensi konsumsi tan in (teh) dengan status anemia, tetapi tidak terdapat hubungan antara frekuensi konsumsi tanin (kopi), fitat, oksalat dan serat dengan status anemia. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara tingkat konsumsi zat besi dan frekuensi konsumsi tanin (teh) dengan status anemia. Sebagai tindak lanjut perlu upaya penganekaragaman jenis makanan yang dikonsumsi dan meningkatkan konsumsi zat pendorong penyerapan zat besi serta mengatur jadwal konsumsi zat penghambat penyerapan zat besi

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKC KK FKM.112/06 Set h
Uncontrolled Keywords: Anaemia, consumption level, tannin, fitat, oksalat
Subjects: R Medicine > RC Internal medicine > RC666-701 Diseases of the circulatory (Cardiovascular) system
R Medicine > RJ Pediatrics > RJ101 Child Health. Child health services
T Technology > TX Home economics > TX341-641 Nutrition. Foods and food supply
Divisions: 10. Fakultas Kesehatan Masyarakat > Gizi Kesehatan
Creators:
CreatorsNIM
DWI CANDRA SETYANINGTYAS, 100210959UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorMerryana Adriani, S.Km., M.KesUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Dhani Karolyn Putri
Date Deposited: 10 Oct 2006 12:00
Last Modified: 06 Jul 2017 17:04
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/21898
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item