ANIK SUROIVAH, 1002310851 (2006) ANALISA DESKRIPSI SPESIMEN TIDAK ADEKUAT PADA SURVEILANS AFP DI PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2000 – 2004. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2006-suroivahan-2683-fkm151-k.pdf Download (333kB) | Preview
Preview	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s1-2006-suroivahan-2683-fkm151-6.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

Dalam upaya untuk membebaskan Indonesia dari penyakit polio, pemerintah telah melaksanakan program ERAPO (Eradikasi Polio) dengan strategi pokok yang terdiri dari pemberian imunisasi polio secara rutin, pemberian imunisasi massal pada balita melalui PIN dan Surveilans AFP. Dalam Kinerja Surveilans AFP, penemuan kasus dan spesimen adekuat merupakan hal yang terpenting, karena hal ini untuk menilai apakah surveilans dilakukan dengan baik atau tidak serta merupakan penentuan kasus sebagai polio atau bukan secara laboratoris. Berdasarkan indikator dari kinerja Surveilans AFP mulai tahun 2000 — 2004 spesimen adekuat masih menjadi masalah karena pencapaiannya kurang dari 80%. Oleh karena spesimen adekuat merupakan indikator yang penting sebagai alat bukti diagnosis penyakit folio. Tujuan dari penelitian adalah menganalisis secara deskripsi spesimen tidak adekuat pada surveilans AFP di Propinsi Jawa Timur tahun 2000 — 2004. Penelitian secara observasional karena hanya mengamati kegiatan surveilans AFP melalui kinerja surveilans AFP dengan analisa secara deskripti£ Hasil penelitian dari kasus AFP yang dilaporkan yang menyebabkan spesimen tidak adekuat disebabkan karena keterlambatan respon petugas, keterlambatan penemuan kasus, jumlah spesimen dan penatalaksanaan pengambilan dan pengiriman spesimen. Terbanyak disebabkan karena keterlambatan penemuan kasus. Ternyata untuk mendapatkan kasus AFP dengan spesimen adekuat dimulai dengan penemuan kasus AFP secara dini, dengan melalui meningkatkan penyebarluasan informsi dimasyarakat agar segera melaporkan apabila menemukan kasus kelumpuhan, meningkatkan koordinasi baik lintas program maupun lintas sektor terkait dan mengintensifkan pembinaan ke kabupaten maupun rumah sakit terutama untuk rumah sakit yang bermasalah.

Actions (login required)

View Item