UMI KHOIRUN NISAK, 00610123 (2010) ANALISIS CORE COMPETENCE TENAGA PROMOSI KESEHATAN MASYARAKAT DENGAN OPTIMALISASI FUNGSI PUSKESMAS. Sebagai Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan Dan Pusat Pemberdayaan Masyarakat Di Puskesmas Di Kota Surabaya. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2011-nisakumikh-14958-kkckkf-k.pdf Download (313kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2011-nisakumikh-12486-kkckkf-a.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Puskesmas memiliki tiga fungsi yakni Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, Pusat pemberdayaan masyarakat, dan Pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Fungsi Puskesmas pada dasarnya lebih mengutamakan promotif dan preventif. Tenaga promosi kesehatan merupakan ujung tombak promosi kesehatan yang mendukung prinsip penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis core competence tenaga promosi kesehatan dengan optimalisasi fungsi puskesmas sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan dan pusat pemberdayaan masyarakat di puskesmas di Kota Surabaya. Metode penelitian adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah 53 tenaga promosi kesehatan di Puskesmas di Kota Surabaya dengan jumlah sampel sebesar 38 orang. Jumlah Informan dalam penelitian ini sebasar 15 orang yang meliputi tenaga promosi kesehatan, Kepala Puskesmas dan masyarakat. Variabel penelitian ini adalah jenis kelamin, tingkat pendidikan, riwayat pelatihan, jabatan fungsional, masa kerja di promosi kesehatan, pengetahuan responden, core competence tenaga promosi kesehatan, peran tenaga promosi kesehatan, upaya Puskesmas, respon masyarakat. Dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa sebagian besar responden adalah wanita, belum mendapatkan SK. Jabatan fungsional PKM, pendidikan terakhir akademi, belum mendapatkan pelatihan promosi kesehatan. Pengetahuan mayoritas responden mengenai fungsi Puskesmas yakni sebagai pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan individu. Responden kurang memahami core competence tenaga promosi kesehatan sehingga core competence responden termasuk dalam kategori kurang. Terdapat perbedaan core competence tenaga promosi kesehatan yang mendapatkan SK Jabatan fungsional dengan yang belum mendapatkan SK Jabatan fungsional. Peran mayoritas responden adalah koordinator penyuluhan. Selain itu, upaya Puskesmas dalam menerapkan fungsinya menurut mayoritas Kepala Puskesmas adalah penyuluhan, memfasilitasi kader, dan kerjasama lintas sektor. Respon masyarakat terhadap kinerja Puskesmas adalah cukup baik. Oleh karena itu, perlu adanya reorientasi mengenai peran tenaga promosi kesehatan baik dilakukan oleh Puskesmas dalam bentuk Job description dan adanya ketetapan yang disepakati bersama mengenai penerapan Core Competence tenaga promosi kesehatan serta sosialisasi fungsi Puskesmas.

Actions (login required)

View Item