AGHNIA LAYALIA, 100511653 (2009) KAJIAN ANALISIS RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN (ARKL) KUALITAS UDARA AMBIEN DAN HUBUNGANNYA DENGAN GANGGUAN PERNAFASAN PEDAGANG KAKI LIMA DI SEKITAR PEREMPATAN JL.DEMAK DAN PEREMPATAN PT.SIER KOTA SURABAYA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2010-layaliaagh-10971-fkm198-9.pdf Download (777kB)
	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s1-2010-layaliaagh-10971-fkm198-9.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Surabaya merupakan salah satu kota dengan tingkat kepadatan lalu lintas dan industri yang paling tinggi di Jawa Timur. Masalah yang sampai saat ini sulit diatasi adalah pencemaran udara. BBTKL dan PPM Surabaya melakukan pengukuran secara kontinyu di sepuluh titik pantau yang padat lalu lintas di Kota Surabaya mulai tahun 2006-2008. Dari hasil pengukuran didapatkan dua parameter yang konsentrasi rata-ratanya tinggi yakni NO2 dan debu. Masyarakat yang paling terdampak adalah masyarakat yang menghabiskan sebagian besar waktunya di lokasi tersebut yaitu Pedagang Kaki Lima. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan untuk mengetahui risiko paparan polutan udara terhadap kesehatan Pedagang Kaki Lima, kemudian mempelajari risiko lain yang berhubungan dengan gangguan pernafasan pada Pedagang Kaki Lima. Jenis penelitian ini adalah cross sectional yang bersifat deskriptif observasional. Wawancara dan uji fungsi paru dilaksanakan pada 15 orang responden menurut kriteria yang telah ditetapkan. Variabel bebas adalah umur, jenis kelamin, masa kerja, dan lokasi kerja. Variabel terikat adalah gangguan pernafasan. Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan metode Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan. Hasil ARKL menunjukkan bahwa Pedagang Kaki Lima dengan rata-rata berat badan 58 Kg, aman berada di daerah tersebut jika laju asupan 0,83 m3/jam, selama 12 jam/hari dalam 350 hari/tahun untuk jangka waktu 30 tahun ke depan jika nilai konsentrasi rata-rata risk agent udara tidak lebih dari yang tertera pada tabel 6.1-6.6. (RQ<1). Gangguan pernafasan terjadi pada sebagian besar responden berumur 41-60 tahun, laki-laki (RP=1,531CI(0,776-3,062)), masa kerja lebih dari sama dengan 10 tahun(RP=3,429CI(0,453-25,926))yang berada di sekitar perempatan Jl. Demak(RP=1,531CI(0,776-3,062)) dengan konsentrasi polutan yang tinggi. Paparan udara yang terus menerus dalam konsentrasi yang tinggi dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat salah satunya dapat menyebabkan gangguan pernafasan. Oleh karena itu upaya pengaturan, pengawasan, maupun pembinaan pihak berwenang terhadap sumber-sumber pencemar bergerak maupun tidak bergerak perlu terus dilakukan.

Actions (login required)

View Item