NOVIA RITASARI, 100511706 (2009) HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA UMUR 0–12 BULAN DI DESA NGIMBOH KECAMATAN UJUNG PANGKAH, GRESIK. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2010-ritasarino-12694-fkm169-k.pdf Download (390kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s1-2010-ritasarino-11001-fkm169-9.pdf Restricted to Registered users only Download (817kB) | Request a copy

Abstract

Air susu ibu merupakan makanan yang ideal untuk bayi terutama pada bulan-bulan pertama. ASI mengandung semua zat gizi untuk membangun dan penyedian energi dalam susunan yang diperlukan. Usia 0-24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, sehingga kerap diistilahkan sebagai periode emas sekaligus periode kritis. Periode emas dapat diwujudkan apabila pada masa ini bayi dan anak memperoleh asupan gizi yang sesuai untuk tumbuh kembang optimal. Sebaliknya apabila bayi dan anak pada masa ini tidak memperoleh makanan sesuai kebutuhan gizinya, maka periode emas akan berubah menjadi periode kritis yang akan mengganggu tumbuh kembang bayi dan anak, baik pada saat ini maupun selanjutnya. Untuk mencapai tumbuh kembang optimal, di dalam Global Strategy on Infant Feeding. WHO/UNICEF merekomendasikan empat hal penting yang akan dilakukan yaitu: pertama memberikan air susu ibu kepada bayi segera setengah jam setelah bayi lahir, kedua memberikan hanya air susu ibu (ASI) saja atau pemberian ASI secara eksklusif sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan, ketiga memberikan makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) sejak bayi berusia 6 bulan sampai 24 bulan, dan keempat meneruskan pemberian ASI sampai anak berusia 24 bulan atau lebih.

Actions (login required)

View Item