EKA APRILIA, 100511679 (2010) PENGARUH POLA MAKAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP KEJADIAN SINDROMA METABOLIK DI POLI UMUM PUSKESMAS KETABANG KECAMATAN GENTENG KOTA SURABAYA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2010-apriliaeka-11020-fkm127-9.pdf Download (939kB) |
|
Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-s1-2010-apriliaeka-11020-fkm127-9.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Pola makan dan gaya hidup masyarakat Indonesia berubah seiring dengan globalisasi. Asupan makanan yang berlebih dan gaya hidup yang kurang gerak ikut andil sebagai penyebab meningkatnya prevalensi obesitas dan sindroma metabolik. Sindroma metabolik merupakan kumpulan berbagai gejala yang menggambarkan gangguan metabolisme tubuh. Sindroma metabolik didiagnosis berdasarkan NCEP-ATP III (National Cholesterol Education Program-Adult Treatment Panel III) yaitu apabila memiliki ≥ 3 komponen sindroma metabolik antara lain lingkar perut > 90 cm pada pria dan > 80 cm pada wanita, kolesterol-HDL < 40 mg/dl pada pria dan < 50 mg/dl pada wanita, trigliserida ≥ 150 mg/dl, gula darah puasa ≥ 110 mg/dl dan tekanan darah ≥ 130/85 mmHg. Tujuan penelitian adalah mempelajari pengaruh pola makan dan gaya hidup terhadap kejadian sindroma metabolik pada responden. Penelitian dilaksanakan secara observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Wawancara dengan kuesioner dan form food frequency serta pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium dilaksanakan pada pasien atau pengunjung di poli umum Puskesmas Ketabang Kota Surabaya, yang melakukan pemeriksaan darah (kadar gula darah puasa, asam urat dan kolesterol total) selama bulan Pebruari 2009. Sampel didapatkan dengan teknik purposive sampling dan diperoleh sebanyak 27 responden. Variabel bebas yang diteliti adalah karakteristik (umur, jenis kelamin, pendidikan, pengetahuan dan pekerjaan), pola makan (jenis makanan, frekuensi konsumsi dan kebiasaan makan), gaya hidup (kebiasaan olahraga, merokok dan konsumsi alkohol) dan satus gizi (Indeks Massa Tubuh/IMT). Hasil uji multivariate logistic regression menunjukkan bahwa terdapat 1 variabel bebas yang berpengaruh dan berisiko tinggi terhadap kejadian sindroma metabolik yaitu kebiasaan makan buruk (Exp (B)/OR = 3,2 ; CI = 1,172-8,735). Kebiasaan makan buruk adalah tidak menggunakan minyak non kolesterol, suka ngemil makanan ringan dan gorengan, suka makanan yang digoreng dan dibakar/diasap serta tidak begitu suka sayur. Kesimpulan penelitian adalah responden dengan kebiasaan makan buruk mempunyai risiko sebesar 3,2 kali terhadap kejadian sindroma metabolik. Disarankan adanya upaya pencegahan melalui penyuluhan pada pasien di Puskesmas Ketabang Kota Surabaya dengan cara mengatur pola makan yang tinggi serat, rendah lemak, rendah kolesterol dan rendah garam.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK FKM 127 / 09 Apr p | ||||||
Uncontrolled Keywords: | ating pattern, food habit, life style, metabolic syndrome | ||||||
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA421-790.95 Public health. Hygiene. Preventive medicine > RA601-602 Food and food supply in relation to public health R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA960-1000.5 Medical centers. Hospitals. Dispensaries. Clinics |
||||||
Divisions: | 10. Fakultas Kesehatan Masyarakat | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Nn Dhani Karolyn Putri | ||||||
Date Deposited: | 20 Jul 2010 12:00 | ||||||
Last Modified: | 01 Oct 2016 08:08 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/22326 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |