Mariani Siahaan, 100511685 (2009) HUBUNGAN KETERSEDIAAN PANGAN TINGKAT RUMAH TANGGA, POLA KONSUMSI, TINGKAT KECUKUPAN ENERGI DAN PROTEIN DENGAN STATUS GIZI BALITA 1 – 5 TAHUN (Studi di Kelurahan Geluran, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2010-siahaanmar-11548-fkm222-9.pdf Download (288kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s1-2010-siahaanmar-11548-fkm222-9.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Ketersediaan pangan merupakan salah satu komponen dari ketahanan pangan nasional. Suatu desa dinyatakan bebas rawan pangan apabila jumlah KEP total < 15%. Terdapat peningkatan prevalensi KEP total di Kelurahan Geluran dimana pada tahun 2007 sebanyak 12,61% dan meningkat menjadi 14,35% pada tahun 2008. Faktor utama yang mempengaruhi adalah ketersediaan pangan, pola konsumsi dan tingkat kecukupan energi dan protein. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan ketersediaan pangan di tingkat rumah tangga dengan status gizi balita usia 1 – 5 tahun. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan desain penelitian cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu dan balitanya yang berusia 1 – 5 tahun di Kelurahan Geluran, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo. Besar sampel sebanyak 60 ibu beserta balitanya yang ditentukan dengan menggunakan metode simple random sampling. Pengumpulan data yang meliputi karakteristik keluarga, karakteristik balita, pengetahuan ibu, pola konsumsi dan ketersediaan pangan rumah tangga diukur dengan menggunakan indeks Berat Badan terhadap Umur (BB/U) kemudian dibandingkan dengan standar baku WHO-NCHS. Data dianalisis dengan menggunakan uji Chi Square dan Spearman Correlation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pola konsumsi, tingkat kecukupan energi dan protein (p<0,01) dengan status gizi balita, dan tidak ada hubungan antara ketersediaan pangan rumah tangga (p>0,05) dengan status gizi balita. Dikarenakan aksesibilitas keluarga tetap tercukupi meskipun setiap keluarga harus membeli bahan pangan pokok atau beras setiap harinya. Jadi dapat disimpulkan bahwa pola konsumsi dan tingkat kecukupan energi dan protein berhubungan dengan status gizi balita. Disarankan untuk dilakukannya peningkatan pengetahuan pangan dan gizi ibu rumah tangga karena memegang peranan penting sebagai penentu menu makanan di rumah tangga. Selain itu, Posyandu perlu meningkatkan partisipasi warga dalam penimbangan balita dan lebih aktif dalam memberikan informasi mengenai kesehatan

Actions (login required)

View Item