I'IN SRI WIDYASTUTIK, 100411449 (2011) PENGARUH KEBIAASAAN PENGGUNAAN KONDOM PELANGGAN DENGAN KEJADIAN IMS PADA WANITA PEKERJA SEKS (Penelitian di wilayah Puskesmas Putat Jaya Kecamatan Sawahan Surabaya). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2011-widyastuti-20744-fkm222-k.pdf Download (296kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s1-2011-widyastuti-17391-fkm222-p.pdf Restricted to Registered users only Download (612kB) | Request a copy

Abstract

Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah Infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri, protozoa, jamur, atau ektoparasit. IMS ini terjadi disebabkan oleh perilaku seksual ber risiko tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor perilaku seksual yaitu frekuensi berhubungan seks, penggunaan kondom pelanggan yang berpengaruh pada kejadian IMS pada Wanita Pekerja Seksual (WPS) diwilayah kerja Puskesmas Putat Jaya Kota Surabaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh karakteristik umur, pendidikan, dan pengetahuan WPS dengan kejadian IMS. Menganalisis antara penggunaan kondom dan frekuensi hubungan seks dengan kejadian IMS. Metode penelitiannya adalah survey analitik. Rancangan studi yang digunakan yaitu Case Control dengan populasi Wanita Pekerja Seks di wilayah kerja Puskesmas Putat Jaya Kota Surabaya. Sebanyak 154 sampel, Pengambilan sampel diambil secara acak sederhana pada wanita pekerja seks yang datang untuk melakukan pemeriksaan rutin pada bulan Maret 2011. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan pengisian kuesioner serta observasi. Analisis dengan menggunakan uji Regresi Logistik, Variabel yang diteliti adalah karakteristik WPS, penggunaan kondom, frekuensi hubungan seks terhadap IMS. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 58,4 % WPS dalam berhubungan seks tidak menggunakan kondom pernah terkena IMS, sedangkan 41,6 % WPS yang menggunakan kondom (p=0,001) terkena IMS. Terdapat pengaruh antara penggunaan kondom dengan kejadian IMS pada WPS. Sedangkan frekuensi hubungan seksual (p=0,439), pendidikan (p=0,614) pengetahuan WPS (p=0,662) tidak terdapat pengaruh yang bermakna secara statistik. Kesimpulan penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh antara penggunaan kondom pelanggan dengan kejadian IMS, tidak terdapat pengaruh antara pendidikan, pengetahuan, frekuensi hubungan seksual dengan kejadian IMS. Untuk mengurangi risiko terkena IMS maka perlu upaya meningkatkan pengetahuan tentang penggunaan kondom dengan cara melakukan penyuluhan setiap 1 bulan sekali dan pembagian leaflet serta penangan paripurna positif IMS. Disarankan pada WPS sebaiknya lebih meningkatkan penggunaan kondom pelanggan dan melakukan pemeriksaan rutin yang dilakukan oleh Puskesmas Putat Jaya juga memberikan pengertian tentang bahaya IMS pada pelanggan yang tidak mau menggunakan kondom.

Actions (login required)

View Item