DIYAH AYU SETYOWATI, 100911354 (2011) HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG ASI DENGAN PRAKTEK PEMBERIAN ASI DINI DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2011-setyowatid-20810-fkm264-k.pdf Download (293kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s1-2011-setyowatid-17455-fkm264-h.pdf Restricted to Registered users only Download (841kB) | Request a copy

Abstract

Pemberian Air Susu Ibu (ASI) dikenal sebagai salah satu hal yang berpengaruh paling kuat terhadap kelangsungan hidup, pertumbuhan dan perkembangan anak. Penelitian menyatakan bahwa inisiasi menyusu dini dalam 1 jam pertama dapat mencegah 22% kematian bayi di bawah umur 1 bulan di Negara berkembang Pencapaian 6 bulan ASI Eksklusif bergantung pada keberhasilan inisiasi dalam satu jam pertama. Kurangnya informasi tentang ASI menyebabkan banyak ibu percaya kepada mitos-mitos bahwa ASI yang keluar pertama kali itu kotor, hal ini meyebabkan adanya kebiasaan dikalangan ibu untuk membuang kolostrum (ASI yang pertama kali keluar). Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan ibu nifas tentang ASI dengan praktek pemberian ASI dini. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu nifas yang dirawat di Bidan Praktek Mandiri Ny. Yayuk Ismail, Sampelnya sebanyak 50 ibu yang memenuhi kriteria tertentu, diambil secara Purposive Sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner dengan wawancara secara langsung kepada responden dan check list observasi untuk mengetahui praktek pemberian ASI dini. Hasil dari penelitian ini yaitu sebagian besar ibu tidak memberikan ASI dini, karakteristik ibu sebagian besar umur 20 – 30 tahun, tidak bekerja dan berpendidikan menengah. Tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu nifas tentang ASI dengan praktek pemberian ASI dini, hal ini dikarenakan kondisi pasca persalinan yaitu ibu mengalami depresi dan adanya peran orang tua ibu atau mertua yang kurang mendukung pemberian ASI dini. Dalam penelitian ini, untuk meningkatkan pemberian ASI dini secara tepat dan sesuai maka promosi sosialisasi tentang ASI yang menyangkut pemberian kolostrum dan ASI eksklusif perlu digalakkan dan ditingkatkan oleh petugas kesehatan untuk memotivasi ibu atau calon ibu yang akan melahirkan.

Actions (login required)

View Item