ANGGRAENI RAHMAWATI, 101111330 (2013) FAKTOR RISIKO KETUBAN PECAH DINI PADA KEHAMILAN ATERM DENGAN NILAI APGAR PADA BAYI BARU LAHIR DI RUANG BERSALIN RSUD dr.M.SOEWANDHIE SURABAYA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) 7. ABSTRAK.pdf Download (425kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) FKM 227-13 Rah f.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Ketuban pecah dini adalah keadaan dimana selaput ketuban sudah pecah tidak disertai tanda persalinan. Insiden ketuban pecah dini belum mengalami penurunan, sehingga menambah angka kejadian asfiksia bayi baru lahir dan kematian ibu. Studi kasus pada 30 ibu bersalin yang mengalami ketuban pecah dini didapatkan 22 bayi terlahir dengan nilai APGAR <8. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor risiko ketuban pecah dini pada kehamilan aterm terhadap nilai APGAR bayi baru lahir di ruang bersalin RSUD dr.M.Soewandhie Surabaya. Jenis penelitian ini analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin dengan kehamilan aterm di RSUD dr. M. Soewandhie Surabaya bulan Agustus-Oktober 2012 sejumlah 478 orang, besar sampel adalah 58 responden dengan KPD dan 38 responden yang tidak KPD, diambil secara probability sampling dengan simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan data sekunder dengan lembar pengumpul data, dianalisis menggunakan analisis regresi logistik univariat dan multivariat dengan derajat kemaknaan 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 58 persalinan dengan ketuban pecah dini ditemukan nilai APGAR <8 sejumlah 50 (86,21%). Hubungan faktor resiko pada ketuban pecah dini dan nilai APGAR diuji dengan pendekatan regresi logistik univariat didapatkan hasil

Actions (login required)

View Item