SEPTIKA ANGGRAINI, 101111360 (2013) HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI, POLA PEMBERIAN MP ASI DAN TINGKAT ASUPAN DENGAN STATUS GIZI BADUTA BGM (Studi di wilayah kerja Puskesmas Kayen Kidul, Kecamatan Kayen Kidul, Kabupaten Kediri). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
7. ABSTRAK.pdf Download (462kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
FKM 229-13 Ang h.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Status gizi baduta secara tidak langsung dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan ibu tentang gizi, cara pemberian makananan pendamping ASI, secara langsung dipengaruhi tingkat asupan energi dan protein. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi, pola pemberian MP ASI, tingkat asupan dengan status gizi baduta BGM di wilayah kerja puskesmas Kayen Kidul, Kecamatan Kayen Kidul, Kabupaten Kediri. Penelitian ini bersifat observational dengan menggunakan pendekatan case control. Sampel penelitian adalah baduta berusia 6-24 bulan Bawah Garis Merah dengan 40 ibu sebagai responden, yang terdiri dari: 20 ibu sebagai kasus (baduta BGM) dan 20 ibu baduta kontrol (status gizi normal). Masing-masing variabel diuji statistik dengan menggunakan korelasi spearmean. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan status gizi baduta (p = 0,049 <α = 0,05), tidak ada hubungan antara pola pemberian makanan pendamping ASI dengan status gizi baduta (p = 0,074 >α = 0,05), tidak ada hubungan antara konsumsi energi dengan status gizi baduta (p = 0,757 >α = 0,05), ada hubungan antara konsumsi protein dengan status gizi baduta (p = 0,018 <α = 0,05). Sedangkan baduta yang mengkonsumsi protein kurang dari AKG memiliki resiko 5.67 kali dibanding dengan anak yang mengkonsumsi protein sesuai dengan AKG. Kesimpulan penelitian ini adalah variabel yang memiliki hubungan terhadap status gizi BGM adalah tingkat pengetahuan ibu dan tingkat asupan protein sedangkan variabel pola pemberian MP ASI dan tingkat asupan energi tidak memiliki hubungan. Tingkat asupan protein merupakan faktor risiko terjadinya status gizi BGM, sebaliknya tingkat pengetahuan ibu tentang gizi, pola pemberian MP ASI, dan tingkat asupan energi, dan karakteristik baduta bukan merupakan faktor sebaliknya risiko terjadinya status gizi BGM. Disarankan untuk baduta yang memiliki asupan protein defisit harus memperbaiki kuantitas asupan yang bersumber protein tanpa mengabaikan kebutuhan energi.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK FKM 229/13 Ang h | ||||||
Uncontrolled Keywords: | mathernal�s knowledge | ||||||
Subjects: | K Law > K Law (General) > K1-7720 Law in general. Comparative and uniform law. Jurisprudence > K(520)-5582 Comparative law. International uniform law > K3566-3578 Public health | ||||||
Divisions: | 10. Fakultas Kesehatan Masyarakat | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Dwi Marina | ||||||
Date Deposited: | 17 Dec 2013 12:00 | ||||||
Last Modified: | 31 Aug 2016 02:36 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/23270 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |