IKA ROHMAWATI, 101111312 (2014) HUBUNGAN KEJADIAN ABORTUS DENGAN TOXOPLASMOSIS DI PUSKESMAS MENTARAS KABUPATEN GRESIK (STUDI KASUS DI DESA RAMBIGUNDAM, KECAMATAN. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
7. ABSTRAK.pdf Download (184kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
FKM 281-13 Roh h.pdf Restricted to Registered users only Download (733kB) | Request a copy |
Abstract
Menurut MDG’s abortus di indonesia tahun 2011 sebesar 1.043 per 100.000 kelahiran hidup. Toxoplasmosis adalah infeksi pada kehamilan, yang menybabkan 9% kematian fetus. Prevalensi Toxoplasma Gondii di indonesia 2- 63%, sedangkan Surabaya, Jawa Timur sebesar 63 %. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan kejadian abortus dengan toxoplasmosis dan menganalisis faktor resiko terjadinya toxoplasmosis. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancangan analitik observasional, menggunakan desain penelitian Cross-Sectional. Wawancara dilakukan pada 17 wanita riwayat abortus, selain itu juga dilakukan pengambilan sampel darah untuk uji antibody antitoxoplasma IgG. Variabel bebas dalam penelitian adalah (umur, tingkat pendidikan, paritas, umur kehamilan, gejala toxoplasmosis, riwayat pemeriksaan antibody toxoplasmosis), kontak dengan kucing, mengelus kucing, makan daging setengah matang, kebiasaan cuci tangan setelah memotong daging dan setelah berkebun, riwayat trasnfusi darah. Analisis data dilakukan dengan uji Chi-Square dan Korelasi Spearman dengan nilai α= 0,05. Hubungan frekuensi abortus dengan kadar anti toxoplasma IgG signifikansi didapatkan p=0,786>α=0,05 menunjukkan tidak ada hubungan antara frekuensi abortus antara responden dengan kategori kadar anti toxoplasma IgG. Hubungan antara umur responden dengan kategori kadar anti toxoplasma IgG signifikansi p=0,038 <α=0,05. Ada hubungan umur responden dengan kejadian toxoplasmosis. Hubungan antara umur kehamilan denagan anti toxoplasma IgG didapatkan signifikansi p=0,048 <=0,05, dapat disimpulkan ada hubungan umur kehamilan dengan toxoplasmosis. Hubungan kebiasaan berkebun dengan anti toxoplasma IgG didapatkan signifikansi p=0,011 <=0,05, dapat disimpulkan ada hubungan kebiasaan berkebun dengan toxoplasmosis. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah umur responden, umur kehamilan, kebiasaan berkebun mempengaruhi terjadinya toxoplasmosis pada ibu dengan riwayat abortus.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK FKM 281/13 Roh h | ||||||
Uncontrolled Keywords: | abortion, toxoplasmosis | ||||||
Subjects: | R Medicine | ||||||
Divisions: | 10. Fakultas Kesehatan Masyarakat | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Dwi Marina | ||||||
Date Deposited: | 13 Jan 2014 12:00 | ||||||
Last Modified: | 05 Sep 2016 04:05 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/23322 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |