Mascik Fauzi, 100210978
(2006)
PERBEDAAN BESAR RISIKO KEJADIAN KATARAK SENILIS PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 (Studi Kasus di RSU Dr. Soetomo Surabaya Tahun 2006).
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Katarak merupakan salah satu penyebab kebutaan tertinggi di Indonesia. Salah satu faktor risiko katarak yang dapat dicegah adalah diabetes mellitus. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besar risko kejadian katarak senilis pada penderita Diabetes mellitus tipe 2 di RSU Dr. Soetomo Surabaya.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan menggunakan studi kasus kontrol. Besar sampel penelitian untuk sampel kasus sebanyak 41 orang dan sampel kontrol sebanyak 41 orang secara purposive sampling. Variabel bebas penelitian adalah lama menderita DM, keteraturan terapi, kebiasaan olahraga, jenis olahraga, lama melakukan olahraga, waktu melakukan olahraga, frekuensi melakukan olahraga, kepatuhan diet, kebiasaan merokok, dosis rokok yang dihisap, lama merokok, jenis rokok, serta umur penderita DM. Masing-masing variabel dianalisis secara analitik dengan menggunakan Odds Ratio (OR) 95%CI untuk mengetahui OR masing-masing variabel.
Variabel yang signifikan berdasarkan analisis multivariat adalah lama menderita DM ≥ 5 tahun dengan OR untuk kejadian katarak senilis adalah 18,5 (95% CIOR 2,19-142,86), tidak melakukan olahraga dengan OR untuk kejadian katarak senilis adalah 22,2 (95% CIOR 2,63-200), tidak patuh melakukan diet dengan OR untuk kejadian katarak senilis adalah 11,1 (95% CIOR 1,39-90,9), umur penderita DM > 60 tahun dengan OR untuk kejadian katarak senilis adalah 12,2 (95% CIOR 2,01-71,43). Sedangkan variabel yang tidak signifikan berdasarkan analisis bivariat adalah tidak mempunyai kebiasaan olahraga dengan OR untuk kejadian katarak senilis adalah 1,98 (95% CIOR 0,7-5,73), jenis olahraga selain berjalan dengan OR untuk kejadian katarak senilis adalah 1,92 (95% CIOR 0,55-6,75), lama melakukan olahraga < 30 menit dengan OR untuk kejadian katarak senilis adalah 3,47 (95% CIOR 0,86-14,62), waktu melakukan olahraga sebelum makan dengan OR untuk kejadian katarak senilis adalah 2,29 (95% CIOR 0,62-8,64), mempunyai kebiasaan merokok dengan OR untuk kejadian katarak senilis adalah 1,22 (95% CIOR 0,47-3,18), dosis rokok yang dihisap ≥ 10 batang setiap harinya dengan OR untuk kejadian katarak senilis adalah 2 (95% CIOR 0,45-9,24), lama merokok ≥ 5 tahun dengan OR untuk kejadian katarak senilis adalah 1,80 (95% CIOR 0,2-18,21), jenis rokok non filter dengan OR untuk kejadian katarak senilis adalah 1,88 (95% CIOR 0,36-10,17). Sedangkan variabel yang signifikan berdasarkan analisis bivariat tapi tidak signifikan berdasarkan analisis multivariat adalah tidak teratur melakukan terapi DM dengan OR untuk kejadian katarak senilis adalah 3,07 (95% CIOR 1,07-9,02).
Disarankan agar penderita DM lebih memahami pentingnya olahraga, teratur melakukan terapi, patuh melakukan diet serta menghilangkan kebiasaan merokok agar dapat mencegah risiko terjadinya komplikasi DM.
Actions (login required)
|
View Item |