FEBRINA JUWITA SARI, 100311093
(2007)
PERBEDAAN SUHU PENGAWETAN, Aw9 SKOR ORGANOLEPTIK PADA IKAN BANDENG MENGGUNAKAN PENGAWET SARI AIR LAUT.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Penggunaan pengawet berbahaya seperti formalin di lingkungan nelayan maunun pedagang ikan besar masih lazim digunakan. Hal tersebut tentu berdampak buruk bagi kesehatan manusia. Penggunaan pengawet sari air laut, diperoleh dari sisa pembuatan garam dengan komponen utama magnesium yang aman dan tidak berbahaya bagi kesehatan. Selain itu dapat menurunkan titik beku air mencapai-20oC, sehingga dengan penambahan sari air laut pada ikan hasil tangkapan nelayan, maka pembusukan dapat dicegah untuk beberapa waktu lamanya.
Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari perbedaan suhu pengawetan, aktivitas air dan skor organoleptik pada ikan bandeng dengan metode pengawetan menggunakan metode A (es, garam), metode B (es, sari air laut, garam) dan metode C (es, sari air laut non refined, garam), serta perbedaannya terhadap lama penyimpanan 1,2,3 dan 4 hari.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni (true eksperimental) dengan menggunakan factorial design. Dengan menggunakan Rancangan Acak ketompok (RAC) untuk mengetahui interaksi dari dua faktor atau lebih. Pengambilan sampel menggunakan 48 satuan percobaan menggunakan sampel ikan bandeng yang diberi perlakuan 3 metode yaitu menggunakan metode A (es, garam), metode B (,es, sari air laut, garam) dan metode C (es, sari air laut non refined, garam), serta perbedaannya terhadap lama penyimpanan 1, 2 , 3 dan 4 hari Data primer berupa hasil laboratorium, data di entry kemudian digunakan uji Kolmogorov-Smirnov(Goodness of fit test ), untuk memenuhi asumsi data distribusi normal, lalu dianalisis perbedaannya dengan cara uji varians anova two way (Univariate) yang merupakan analisis terhadap rancangan penelitian dengan dua sumber keragaman. Variabel terikat adalah suhu, aktivitas air dan skor organoleptik.
Signifikansi untuk tiap variabel terikat pada suhu, aktivitas air dan skor organoleptik pada penelitian ini menunjukkan p (0,000) <α (α= 5%). uji anova two way (Univariate), hasilnya Ho diterima jadi terdapat perbedaan suhu pengawetan, aktivitas air (aw ), dan skor organoleptik terhadap metode pengawetan pada ikan bandeng menggunakan metode A (es, garam), metod B (es, sari air laut, garam) dan metode C (es, sari air laut non refined, garam), serta perbedaannya terhadap lama penyimpanan 1, 2 , 3 dan 4 hari .
Kesimpulan yang dapat diambil adalah terdapat perbedaan antara suhu pengawetan, aktivitas air (aw ), dan skor organoleptik terhadap 3 metode yaitu menggunakan metode A (es, garam), metode B (es, sari air laut, garam) dan metode C (es, sari air laut non refined, garam), dan berbeda terhadap lama penyimpanan 1, 2 , 3 dan 4 hari.
Actions (login required)
|
View Item |