GUNAWAN, 100311244
(2007)
ANALISIS BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN TIME AND MOTION STUDY BERDASARKAN KOMPETENSI PERAWAT : Di Instalasi Rawat Inap RSUD Nganjuk.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Ketidaksesuaian jumlah perawat dengan penghitungan kebutuhan perawat merupakan suatu permasalahan yang perlu dikaji. Salah satunya adalah dengan mengetahui beban kerja yang sebenarnya, dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis beban kerja perawat dengan time and motion study berdasarkan kompetensi perawat di instalasi rawat inap RSUD Nganjuk.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan mei sampai dengan bulan juni 2007 dan merupakan penelitian observational dengan rancangan penelitian cros sectional. Responden dalam penelitian ini adalah perawat di ruang rawat inap RSUD Nganjuk yang ditentukan secara probabaility sampling, dengan jumlah sampel adalah 68 perawat
Beban kerja diukur secara subyektif dan obyektif. Pengukuran beban kerja subyektif menggunakan kuesioner tentang beban kerja (beban mental dan fisik). Pengukuran beban kerja obyektif menggunakan formulir time and motion study dengan pendekatan self assesment dan observational. Kebijakan organisasi diperoleh melalui teknik wawancara. Hasil yang didapatkan disajikan dalam bentuk tabel, persentase dan narasi.
Hasil dari penelitian ini diindikasikan bahwa responden memiliki beban mental dan fisik, karena belum memahami konsekwensi dari tugas sebagai perawat dalam mengerjakan tugas administrasi dan tugas penunjang lainnya. Beban kerja obyektif dengan pendekatan self assesment dan observasi adalah underload atau < 85 %, sedangkan untuk shift pagi hasil observasi adalah overload atau > 90 %. Pada perawat dengan pendidikan Akper beban kerjanya adalah tinggi perawat dengan masa kerja <10 tahun adalah tinggi. Perawat dengan jabatan sebagai perawat pelaksana beban kerjanya adalah tinggi. Perawat yang sudah mendapatkan dan belum mendapatkan pelatihan beban kerjanya adalah tinggi.
Kesimpulan penelitian ini adalah tingginya beban kerja disebabkan oleh kurangnya pemahaman perawat akan tugasnya sebagai seorang perawat. sehingga muncul strain kerja yang seharusnya tidak terjadi. Disarankan agar pihak manajemen rumah sakit dapat melakukan penyeimbangan antara pelatihan (hard skill) dengan bimbingan rohani (emotional question dan spiritual question) agar dapat mengurangi strain kerja, sehingga beban kerja subyektif dapat dikurangi dan perawat menjadi lebih kompeten.
Actions (login required)
|
View Item |