TIFANI LASIANJAYANI, 101011062 (2014) ANALISIS HUBUNGAN SINDROMA METABOLIK, OBESITAS DAN MEROKOK TERHADAP KEJADIAN HIPERTENSI. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2014-lasianjaya-33510-7.abstr-k.pdf Download (587kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
TIFANI LASIANJAYANI.pdf Restricted to Registered users only until July 2020. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Hipertensi merupakan suatu penyakit yang menyebabkan morbiditas dan mortalitas sebesar 20- 50 % dari total kematian. Di seluruh dunia, kurang lebih sebanyak 972 jiwa (26,4%) menderita hipertensi dan diprediksi akan mengalami peningkatan menjadi 29,2% ditahun 2025. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sindroma metabolik, obesitas, dan merokok terhadap kejadian hipertensi. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan rancangan cross sectional. Penelitian dilaksanakan pada 75 pasien pengunjung Poli Jantung. Penarikan subjek penelitian dari populasi menggunakan cara simple random sampling. Variabel bebas penelitian antaralain sindroma metabolik, obesitas, dan merokok. Informasi mengenai riwayat merokok, penggunaan filter, lama merokok, jumlah rokok dan jenis rokok diperoleh melalui wawancara menggunakan kuesioner, sedangkan data sindroma metabolik dan obesitas diperoleh dari hasil catatan pemeriksaan perawat. Analisis data menggunakan uji Chi Square. Kejadian hipertensi yang ditemukan pada 75 responden dalam penelitian ini sebanyak 45 orang (60%). Kejadian hipertensi paling banyak diderita oleh responden perempuan yakni sebesar 64,4%, sedangkan responden laki- laki yang menderita hipertensi hanya sebesar 35,6%. Hasil analisis tabulasi silang dengan uji Chi Square menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara obesitas dengan kejadian hipertensi (p= 0,014 ) dengan kuat hubungan sebesar 0,299. Hasil tersebut menunjukkan bahwa obesitas merupakan salah satu faktor penyebab hipertensi dan akan meningkatkan risiko hipertensi apabila diikuti dengan faktor lain. Uji Chi Square antara Sindroma metabolik (p= 0,171), riwayat merokok (p= 0,211), penggunaan filter (p= 0,378), lama merokok (p= 1,000), jenis rokok (p= 0,673) dan kriteria perokok (p= 0,848) terhadap kejadian hipertensi menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan karena nilai p >α. Dari beberapa variabel yang diteliti, hanya obesitas yang memiliki hubungan dengan kejadian hipertensi. Dengan begitu disarankan kepada pasien yang menderita obesitas disertai hipertensi untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah rutin dan konsultasi pada fasilitas pelayanan kesehatan gizi untuk mengatur pola makan dan gaya hidup.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK. FKM. 126-14 Las a | ||||||
Uncontrolled Keywords: | HYPERTENSION; OBESITY | ||||||
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA421-790.95 Public health. Hygiene. Preventive medicine | ||||||
Divisions: | 10. Fakultas Kesehatan Masyarakat | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Tatik Poedjijarti | ||||||
Date Deposited: | 17 Oct 2014 12:00 | ||||||
Last Modified: | 04 Jul 2017 16:17 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/23813 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |