ANNISA RAHIM, 101011233 (2014) ANALISIS RISIKO LINGKUNGAN DAN PEMETAAN KEJADIAN LEPTOSPIROSIS DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KABUPATEN SAMPANG TAHUN 2013. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2014-rahimannis-33617-7.abstr-k.pdf Download (546kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
ANNISA RAHIM.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Leptospirosis adalah suatu penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia (zoonosis) yang disebabkan oleh infeksi bakteri leptospira. Penyakit ini bersifat akut. Angka kejadian leptospirosis sebanyak 107 orang dengan angka kematian sebanyak 9 orang (CFR=8,41%) serta dinyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan faktor risiko lingkungan yang terdiri dari suhu udara, kelembaban udara, curah hujan, jumlah hari hujan, adanya genangan banjir, vegetasi dan ketinggian tempat terhadap kejadian leptospirosis serta memetakan sebaran kejadian leptospirosis di Kabupaten Sampang tahun 2013. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan desain penelitian cross sectional. Unit analisis penelitian ini adalah wilayah administratif berdasarkan kecamatan. Populasi penelitian ini adalah 14 kecamatan di Kabupaten Sampang, sedangkan sampel penelitian adalah 4 kecamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebaran kejadian leptospirosis di Kabupaten Sampang banyak terjadi pada jenis kelamin laki-laki (66%) dan kelompok umur 30-44 tahun (31%), banyak terjadi pada curah hujan tinggi dan menyebar di 4 kecamatan. Analisis keterkaitan faktor risiko kejadian leptospirosis di Kabupaten Sampang tahun 2013 tidak berpola atau bervariasi. Pemetaan kejadian leptospirosis dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) menunjukkan sebaran kejadian leptospirosis cenderung memusat atau terkonsentrasi di Kecamatan Sampang, dimana selama tahun 2013 kecamatan tersebut yang mempunyai riwayat banjir. Curah hujan, ketinggian tempat, adanya genangan banjir suhu udara, kelembaban udara, jumlah hari hujan, dan vegetasi merupakan faktor risiko kejadian leptospirosis. Peningkatan surveilans penderita terutama saat banjir, memberikan penyuluhan kepada masyarakat, melakukan kerjasama lintas sektor, mengurangi kontak dengan banjir, dan mengurangi vegetasi yang berkontribusi terhadap keberadaan tikus guna meminimalisir risiko terjadinya leptospirosis.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK. FKM. 194-14 Rah a | ||||||
Uncontrolled Keywords: | LEPTOSPIROSIS; INFECTIOUS DISEASE | ||||||
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA421-790.95 Public health. Hygiene. Preventive medicine > RA643-645 Disease (Communicable and noninfectious) and public health | ||||||
Divisions: | 10. Fakultas Kesehatan Masyarakat | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Tatik Poedjijarti | ||||||
Date Deposited: | 29 Oct 2014 12:00 | ||||||
Last Modified: | 04 Jul 2017 23:14 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/23857 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |