NYOMAN WAHYU METAWULANDARI (2015) HUBUNGAN POLA KONSUMSI DAN AKTIFITAS FISIK ANAK SEKOLAH DASAR DENGAN KEJADIAN GIZI LEBIH DI DAERAH PERDESAAN KECAMATAN PENEBEL TABANAN. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (Halaman Judul) 1. Halaman Judul .pdf Download (1MB)
	Text (Abstract) 2. Abstract .pdf Download (628kB)
	Text (Daftar Isi) 3. Daftar Isi .pdf Restricted to Registered users only until 9 March 2023. Download (719kB) | Request a copy
	Text (Bab I) 4. Bab I Pendahuluan .pdf Download (645kB)
	Text (Bab II) 5. Bab II Tinjauan Pustaka .pdf Restricted to Registered users only until 9 March 2023. Download (652kB) | Request a copy
	Text (Bab III) 6. Bab III Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian .pdf Restricted to Registered users only until 9 March 2023. Download (637kB) | Request a copy
	Text (Bab V) 7. Bab V Hasil Penelitian .pdf Restricted to Registered users only until 9 March 2023. Download (920kB) | Request a copy
	Text (Bab VI) 8. Bab VI Pembahasan .pdf Restricted to Registered users only until 9 March 2023. Download (748kB) | Request a copy
	Text (Bab VII) 9. Bab VII Kesimpulan dan Saran .pdf Restricted to Registered users only until 9 March 2023. Download (624kB) | Request a copy
	Text (Daftar Pustaka) 10. Daftar Pustaka .pdf Download (784kB)
	Text (Lampiran) 11. Lampiran .pdf Restricted to Registered users only until 9 March 2023. Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Keadaan gizi lebih dapat terjadi pada semua usia, salah satunya pada anak usia sekolah dasar. Terdapat kecenderungan peningkatan gizi lebih terutama pada anak sekolah yang terjadi di negara-negara maju maupun berkembang. Kejadian gizi lebih ini tidak hanya terjadi di wilayah perkotaan namun terjadi pula di daerah perdesaan. Berdasarkan hasil Riskesdas prevalensi kelebihan gizi di daerah perdesaan sebesar 8,1% (Balitbangkes, 2010). Secara umum, gizi lebih disebabkan oleh ketidakseimbangan antara pola konsumsi dengan aktifitas fisik sehari-hari. Apabila asupan makanan lebih besar daripada kalori yang dikeluarkan maka dapat memicu terjadinya gizi lebih. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara pola konsumsi dan aktifitas fisik dengan kejadian gizi lebih pada anak sekolah dasar di daerah perdesaan Kecamatan Penebel Tabanan. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik, menggunakan desain penelitian cross sectional. Sampel penelitian sebesar 52 orang, diambil secara acak menggunakan multistage random sampling. Pengumpulan data meliputi penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, food recall 2x24 jam, FFQ dan PAQ-C. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi Pearson dan Spearman. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara asupan energi (p=0,003), asupan lemak (p=0,006), asupan karbohidrat (p=0,001) serta aktifitas fisik (p=0,003) dengan kejadian gizi lebih sedangkan antara asupan protein (p=0,136), asupan serat (0,549), dan kebiasaan sarapan (p=0,741) tidak ada hubungan dengan kejadian gizi lebih. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tingginya asupan energi, lemak, karbohidrat serta aktifitas fisik yang ringan dapat menyebabkan gizi lebih pada anak sekolah dasar di daerah perdesaan. Sebaiknya perlu dilakukan pemberian pendidikan gizi melalui berbagai media dan perlu diadakan kantin sehat terkait dengan konsumsi energi, lemak dan karbohidrat yang berlebih pada siswa serta perlunya pengawasan dan arahan dari orang tua untuk mengurangi perilaku sedentari dengan membatasi waktu untuk menonton tv dan lebih mengarahkan berolahraga secara teratur.

Actions (login required)

View Item