MACHWIJATUL ANIQOH, 100431313
(2006)
HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN SUSU FORMULA DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI UMUR 0-12 BULAN (Studi di Puskesmas Sekardangan Kabupaten Sidoarjo).
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Penyakit diare merupakan salah satu penyebab utama kematian dan kesakitan pada negara berkembang. Diare juga menjadi masalah kesehatan yang besar di wilayah kabupaten Sidoarjo. Masih tingginya angka kesakitan dan kematian tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain faktor lingkungan, gizi, kependudukan, pendidikan, keadaan sosial ekonomi dan perilaku masyarakat yang dapat menyebabkan penyebaran kuman enterik dan meningkatkan terjadinya diare, diantaranya menggunakan botol susu, sehingga penggunaan botol ini memudahkan pencemaran oleh kuman karena botol susu susah dibersihkan
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara karakteristik pemberian susu formula dengan kejadian diare pada bayi umur 0-12 bulan di wilayah Puskesmas Sekardangan Kabupaten Sidoarjo.
Peneliti.an ini termasuk penelitian observasional dengan desain cross sectional. Besar sampel sebanyak 58 bayi yang diambil dengan simple random sampling, pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner kepada ibu bayi sebagai respo zden. Analisis data menggunakan uji Chi Square dengan tingkat kemaknaan (a) = 0,05. Variabel terikat penelitian adalah kejadian diare sedangkan variabel bebas adalah karakteristik ibu, tingkat pengetahuan ibu, cara penggunaan air minuet, cara pengenceran, cara penyimpanan susu formula setelah pengenceran, cara mencuci botol susu dan kebiasaan ibu dalam mencuci tangan sebelum memberi minum bayi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian susu formula yang tidak baik dapat meningkatkan risiko terjadinya diare pada bayi. Secara statistik hasiI penelitian ini adalah sebagai berikut: karakteristik ibu (umur ibu, pendidikan, pekerjaan) tidak mempunyai hubungan dengan kejadian diare. Pendapatan keluarga dan pengetahuan ibu mempunyai hubungan dengan kejadian diare bayi. Janis susu formula (p = 0,263 OR = 2,367), cara pengenceran (p = 0,694 OR = 1,486) masing masing tidak mempunyai hubungan dengan kejadian diare. Sedangkan penggunaan air (p = 0,06 OR = 6,015), cara penyimpanan setelah pengenceran (p = 0,008 OR = 5,250), Cara memberbersihkan botol susu (p = 0,006 OR = 6,015), kebiasaan mencuci tangan (p = 0,001 OR = 8,000) masing-masing mempunyai hubungan dengan kejadian diare.
Kesimpulan yang diperoleh yaitu ada hubungan antara karakteristik pemberian susu formula yang tidak baik dengan kejadian diare pada bayi. 0101 karena itu perlu adanya peningkatan pengetahuan ibu tentang penyebab, cara pencegahan diare serta Cara menyajikan susu formula pada bayi.
Actions (login required)
|
View Item |