HESTYN AMALIA, 100210952
(2006)
BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN AKIBAT COLD STRESS (Studi tentang Cold Stress pada tenaga kerja Bagian Cold Stress di PT. Aneka Tuna Indonesia Gempol Pasuruan).
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
PT. Aneka Tuna Indonesia adalah suatu perusahaan yang proses produksinya membutuhkan cold storage. Tenaga kerja bagian cold storage beresiko untuk mengalami efek cold strain. Cold stress adalah suatu gabungan antara kondisi suhu (dingin), kecepatan angin dan kelembaban yang membahayakan tubuh. Cold stress dapat terjadi pada suhu <18°C. Hipotermia merupakan salah satu efek dari cold stress. Untuk menjaga temaperatur tubuh normal (36-37°C) tubuh mengadakan respon fisiologi yang disebut cold strain.
Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengetahui keluhan-keluhan cold stress pada responden. (2) Mengetahui hubungan karakteristik (umur, lama waktu kerja dan lama waktu istirahat) dengan keluhan cold stress. (3) Mengetahui hubungan iklim kerja (suhu, kecepatan angin dan kelembaban) dengan keluhan cold stress. (4) Mengetahui hubungan antara jenis, kondisi dan frekuensi penggunaan APD dan standar APD VIP.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif. Variabel yang diteliti adalah umur, lama waktu kerja, lama waktu istirahat, suhu, kecepatan angin, kelembaban, jenis, kondisi dan frekuensi penggunaan APD. Pengambilan data dilakukan dengan cara pengukuran, wawancara, kuesioner dan data sekunder dari perusahaan. Data yang diperoleh kemudian dianalisa secara deskriptif Populasi penelitian adalah seluruh tenaga kerja yang bekerja di bagian cold storage PT. Aneka Tuna Indonesia.
Hasil penelitian menunjukan bahwa umur responden 31-35 tahun (81.8%), dengan lama waktu kerja 40-75 menit/4 jam (58.8%), serta waktu istirahat <2 kali mengalami keluhan cold stress. Seluruh responden yang bekerja di lingkungan dengan suhu <18°C, kecepatan angin >1 m/menit dan kelembaban relatif 65%-85% semua mengalami keluhan cold stress. Jenis APD dari perusahaan tidak lengkap (77.8%) dan tidak memenuhi standar VIP. Kondisi APD buruk/rusak (100%), dari 25 responden (93.8%) tidak menggunakan/terkadang menggunakan APD selama bekerja dan responden yang tidak menggunakan APD sesuai dengan standar VIP (76.92%) cenderung mengalami keluhan cold stress.
Disarankan kepada perusahaan untuk menyediakan APD yang sesuai dengan standar VIP yang dikhususkan untuk lingkungan kerja kondisi dingin. Adanya pengaturan jam kerja khusus untuk tenaga kerja yang bekerja di bagian cold storage sesuai dengan ketentuan ACGIH-2005 dan memberikan informasi tentang pencegahan dan bahaya cold stress.
Actions (login required)
|
View Item |