MARIANA EKA ROSIDA, 100531909
(2007)
HUBUNGAN LINGKUNGAN FISIK,TEMPAT PENAMPUNGAN AIR DAN PERILAKU MASYARAKAT DENGAN HOUSE INDEX Aedes aegypti : Studi di Daerah Buffer Pelabuhan Laut Tanjung Perak Surabaya.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Peraturan Kesehatan Internasional berisi ketentuan tentang kesehatan berkaitan dengan lalu lintas internasional yang dimaksudkan untuk memberikan perlindungan internasional terhadap penyebaran suatu penyakit. Pelabuhan laut adalah pintu gerbang lalu lintas orang, barang dan alat angkut baik dari luar negeri maupun interinsular. Setiap pelabuhan dan daerah perimeter bandara harus dipertahankan bebas Aedes aegypti dalam bentuk jentik maupun dewasa sebagai vektor Demam Berdarah Dengue dan Demam Kuning. Berdasarkan laporan Kantor Kesehatan Pelabuhan Surabaya di daerah buffer rata-rata House Index Aedes aegypti >20% melebihi ketentuan seharusnya yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia dan Setiap tahun terjadi kasus Demam Berdarah Dengue.
Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari hubungan lingkungan fisik, tempat penampungan air dan perilaku masyarakat dengan House Indeks Aedes aegypti di daerah buffer Pelabuhan Laut Tanjung Perak Surabaya.
Jenis penelitian merupakan observasional dan menurut waktunya bersifat crossectional. Lokasi penelitian di daerah buffer Pelabuhan Laut Tanjung Perak Surabaya dengan jumlah sampel 100 rumah. Subyek diambil dari populasi dengan cara cluster sampling. Variabel terikat adalah House Index Aedes aegypti dan variabel bebas adalah lingkungan fisik ( suhu dan kelembaban udara ),tempat penampungan air ( tempat penampungan air sehari-hari,tempat penampungan air bukan sehari-hari dan tempat penampungan air alamiah ) dan perilaku masyarakat ( pengetahuan, sikap, tindakan ). Untuk menganalisis hubungan antar variabel menggunakan uji Korelasi Spearman Rank.
Hasil observasi diketahui House Index 33%, Container Index 20,3%, Breteau Index 49 dan berdasarkan tabel density figure kepadatan populasi Aedes aegypti dalam kategori sedang yaitu Density Figure 5. Hasil pengukuran pada rumah responden diketahui lingkungan fisik baik 44%, tempat penampungan air tidak baik 83% dan perilaku masyarakat tidak baik 72%. Analisis dengan uji statistik menunjukkan lingkungan fisik (rs 0,535 ), tempat penampungan air (rs = -0,318 ) dan perilaku masyarakat (rs = -0,390 ) mempunyai hubungan dengan House Index Aedes aegypti.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah lingkungan fisik baik yaitu mendukung untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti, tempat penampungan air tidak baik yaitu mendukung untuk perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti , perilaku masyarakat tidak baik yaitu mendukung untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti yang berakibat pada tingginya persentase rumah positif jentik. Lingkungan Fisik, tempat penampungan air dan perilaku masyarakat ada hubungan dengan House Index Aedes aegypti di daerah buffer Pelabuhan Laut Tanjung Perak Surabaya. Perlu peran aktif masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk dan fogging sehingga dapat mencegah penularan penyakit Demam Berdarah dan Demam Kuning.
Actions (login required)
|
View Item |