Ro'isul Feliati, 100511643 (2009) FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETERLAMBATAN INISIATOR MEMBAWA PENDERITA STROKE KE RUMAH SAKIT DI KOTA SURABAYA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-s1-2010-feliatiroi-10926-fkm490-f.pdf Restricted to Registered users only Download (909kB) | Request a copy |
Abstract
Stroke merupakan penyakit gangguan fungsi otak yang terjadi secara akut di mana kasusnya selalu meningkat dari tahun ke tahun. Stroke menyebabkan kecacatan nomor satu dan penyebab kematian nomor tiga di dunia. Penderita stroke harus segera dibawa ke rumah sakit dalam waktu kurang dari tiga jam untuk mencegah kerusakan otak semakin parah serta untuk meminimalkan kecacatan dan kematian. Orang yang berada di sekitar penderita pada saat serangan stroke terjadi harus tanggap dan menjadi inisiator yang memutuskan membawa penderita ke rumah sakit, namun sebagian besar penderita stroke terlambat dibawa ke rumah sakit (lebih dari tiga jam setelah serangan stroke). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan keterlambatan inisiator membawa penderita stroke ke rumah sakit. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan menggunakan desain cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 92 orang yang didapat dari data sekunder. Analisis data menggunakan uji Chi Square. Adapun variabel yang diteliti meliputi tingkat pendidikan, pengetahuan, sikap, moda transportasi, kepemilikan asuransi kesehatan pada penderita serta perilaku pencarian pengobatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar inisiator (36%) berumur 30-44 tahun dan mempunyai pekerjaan swasta (55,4%). Inisiator perempuan lebih banyak daripada laki-laki yaitu sebesar 57% dan separo dari inisiator adalah anak dari penderita. Tidak ada hubungan tingkat pendidikan (p=0,919), pengetahuan (p=0,533), sikap(p=0,759), moda transportasi (p=0,555) dan kepemilikan asuransi kesehatan pada penderita (p=0,879) dengan keterlambatan inisiator membawa penderita stroke ke rumah sakit. Sedangkan perilaku pencarian pengobatan mempunyai hubungan dengan keterlambatan inisiator membawa penderita stroke ke rumah sakit (p=0,004 dan OR=14,000). Kesimpulan dari penelitian ini adalah hanya perilaku pencarian pengobatan yang berhubungan dengan keterlambatan inisiator membawa penderita stroke ke rumah sakit. Oleh karena itu sangat dibutuhkan sosialisasi informasi kepada masyarakat mengenai stroke dan tindakan yang harus dilakukan untuk meminimalkan kecacatan dan kematian pada penderita.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK FKM 49 09 Fel f | ||||||
Uncontrolled Keywords: | STROKE | ||||||
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA421-790.95 Public health. Hygiene. Preventive medicine > RA645.5-645.9 Emergency medical services | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Tn Fariddio Caesar | ||||||
Date Deposited: | 07 Jul 2010 12:00 | ||||||
Last Modified: | 01 Oct 2016 06:48 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/24099 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |