YuntafIil Khiyaroh
(2009)
HUBUNGAN PERILAKU DENGAN KONSUMSI MAKANAN YANG MENGANDUNG FORMALIN DAN BORAKS DI DESA YOSOWILANGUNG KECAMATAN MANYAR KABUPATEN GRESIK.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 722 / MENKES / PER / IX / 88 dijelaskan bahwa Bahan Tambahan Pangan ( BTP ) adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan dan biasanya bukan merupakan ingredien khas pangan, mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi yang dengan sengaja ditambahkan kedalam makanan untuk maksud tehnologi pada pembuatan, pengolahan, penyiapan, perlakuan, pengepakan, pengemasan atau pengangkutan pangan untuk menghasilkan suatu komponen atau mempengaruhi sifat khas pangan tersebut.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara perilaku dengan konsumsi makanan yang mengandung Formalin dan Boraks di Desa Yosowilangun Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik.
Jenis penelitian merupakan penelitian observasional dengan pengumpulan data secara crossectional. Termasuk penelitian survey analitik. Populasi penelitian ibu rumah tangga di Rukun Warga IV Desa Yosowilangun Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik dengan jumlah sampel 50 ibu rumah tangga. Subyek ditarik dari populasi dengan cara proporsional sampling. Variabel terikat adalah konsumsi makanan yang mengandung Formalin dan Boraks dan variabel bebas adalah faktor perilaku (pendidikan, pengetahuan, pekerjaan, pengalaman hidup juga sosial budaya). Menggunakan teknis analisis deskriptif analitik dengan uji Spiermen untuk mengetahui ada tidaknya responden yang mengkonsumsi makanan yang mengandung formaldehyde and boraks.
Hasil data primer form kuesioner dengan analisis uji statistik Spiermen dengan tingkat kepercayaan 95% didapatkan nilai p=0,008 (p>α) artinya ada hubungan antara frekuensi konsumsi makan responden yang mengandung formalin dan boraks dengan pendidikan, pengetahuan, pengalaman hidup.
Kesimpulan yang dapat ditarik adalah mempunyai hubungan yang bermakna terhadap keberadaan Formalin dan Boraks dalam produk makanan dengan pendidikan, pengetahuan, pengalaman hidup responden. Untuk itu perlu meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang Formalin dan Boraks di media massa dan pada kurikulum sekolah dengan mengenalkan sifat fisik dan ciri Formalin dan Boraks dalam makanan sehingga masyarakat tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung Formalin dan Boraks.
Actions (login required)
|
View Item |