MERRY YUNITA SARI, 080810491 (2013) DETEKSI SHOCK WAVE HASIL PAPARAN LASER Nd:YAG PADA ENAMEL GIGI UNTUK APLIKASI TERAPI. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2013-sarimerryy-23805-5.abstr-k.pdf Download (262kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) FULLTEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menentukan pengaruh efek fotoakustik (photodisruption) berupa produksi shock wave sebagai parameter kerusakan suatu jaringan. Sampel yang digunakan enamel dari gigi manusia umur 13-19 tahun gigi premolar pertama rahang atas dipapari laser Nd:YAG Q-Switch dengan panjang gelombang 1064 nm dan lebar pulsa 8 ns. Dosis energi yang digunakan adalah 362,92 mJ/ cm2, 636,48 mJ/ cm2, 706,27 mJ/ cm2, 768,71 mJ/ cm2 pada repetition rate sebesar 1 Hz, serta 461,61 mJ/ cm2 dan 1218,74 mJ/ cm2 pada repetition rate sebesar 10 Hz. Amplitudo shock wave yang dapat dihasilkan pada paparan dosis energi laser Nd:YAG Q-Switch mulai rentang 362,92 mJ/ cm2-1218,74 mJ/cm2 adalah mulai 59,3750 mV-339,063 mV dan lebar pulsa pada rentang mulai 150 ns-210 ns. Ketika terbentuk shock wave pada dosis energi mulai rentang 362,92 mJ/cm2-1218,74 mJ/cm2 terdapat keretakan sampai adanya suatu lubang dan lelehan dengan rasio Ca/P mulai 1,44-2,03. Lubang dan lelehan yang terjadi menunjukkan bahwa efek tersebut dapat digunakan sebagai pengganti dari bor gigi dan dapat menurunkan permeabilitas enamel sehingga meningkatkan resistansi terhadap asam. Peningkatan rasio Ca/ P mampu mengurangi kelarutan enamel akibat terserang karies. Pengukuran efek fotoakustik (produksi shock wave) akibat paparan laser Nd:YAG dapat digunakan untuk menentukan tingkat absorbsi jaringan enamel gigi karena berdasarkan analisis shock wave menujukkan bahwa semakin besar amplitudo dan lebar pulsa shock wave maka semakin rusak jaringan enamel serta terjadi peningkatan rasio Ca/ P.

Actions (login required)

View Item