Lukman Nurdini, 080513213 (2010) STUDI KELIMPAHAN DAN KEANEKARAGAMAN BURUNG AIR DAN SUMBER PAKANNYA DI TAMBAK WONOREJO SURABAYA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2010-nurdiniluk-13981-mpb021-k.pdf Download (91kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2010-nurdiniluk-11832-mpb021-s.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Daerah pertambakan Wonorejo yang dipakai oleh masyarakat setempat untuk memelihara ikan dan udang sering dijadikan tempat beristirahat dan mencari makan oleh kelompok burung air. Karena kehadiran burung air di suatu lokasi merupakan suatu indikasi penting dalam pengkajian mutu dan produktivitas suatu lingkungan lahan basah, maka dibutuhkan data tentang jenis-jenis burung air beserta pakan yang menjamin hidup mereka di habitat yang mereka tempati. Dengan adanya usaha untuk mengungkap dan melestarikan habitat burung air di daerah pertambakan Wonorejo Surabaya diharapkan dapat membantu terjaganya kelestarian lingkungan beserta seluruh komponen yang ada di dalamnya. Pengambilan data dilakukan dengan pengamatan keanekaragaman jenis burung air yang ada di lokasi penelitian. Jalur pengamatan ditentukan setelah pengamatan pendahuluan. Dari pengamatan pendahuluan diambil 3 stasiun yang menjadi tempat bagi burung air beristirahat dan mencari makan. Selain pengamatan jenis burung air dalam penelitian ini juga dilakukan sampling hewan yang tersedia dalam tambak. Sampling pakan yang hidup di dalam substrat dilakukan untuk mengetahui hewan-hewan yang mungkin menjadi salah satu sumber pakan bagi burung-burung air yang hinggap dan makan di tambak tersebut, selain sampling hewan dalam substrat juga dilakukan wawancara terhadap petani tambak tentang jenis-jenis hewan lain seperti ikan dan udang yang sering dimakan oleh burung-burung air. Dalam penelitian ini di daerah tambak Wonorejo tercatat 53 jenis burung air dari 10 famili. Nilai kelimpahan tertinggi di tambak stasiun I pada pengamatan pagi adalah pada Gajahan Pengala (35,06%). Sedangkan nilai kelimpahan tertinggi di tambak stasiun I pada pengamatan sore adalah pada Dara Laut Kecil (20,19%). Nilai kelimpahan tertinggi di tambak stasiun II pada pengamatan pagi adalah pada Gajahan Pengala (64,60%). Sedangkan nilai kelimpahan tertinggi di tambak stasiun II pada pengamatan sore adalah pada Dara Laut Kecil (82,23%). Nilai kelimpahan tertinggi di tambak stasiun III pada pengamatan pagi adalah pada Trinil Kaki Merah (32,67%). Sedangkan nilai kelimpahan tertinggi di tambak stasiun III pada pengamatan sore adalah pada Trinil Semak (46,15%). Nilai keanekaragaman tertinggi ada pada tambak stasiun I yaitu 0,881 pada pengamatan pagi hari dan 0,937 pada pengamatan sore hari. Sedangkan nilai keanekaragaman terendah ada pada tambak stasiun II yaitu 0,442 pada pengamatan pagi hari dan 0,282 pada pengamatan sore hari. Hewan-hewan yang tersedia dalam tambak dan menjadi sumber pakan bagi burung air antara lain Gastropoda, ikan bandeng, ikan mujair, dan udang windu. Translation: The Wonorejo’s fishponds were used to rearing fishes and shrimps often used by waterbirds group as eating and resting ground. Wonorejo has many large fishponds, it. Because of the presence of waterbirds is an important indication in examining wetlands quality and productivity, the data containing waterbirds and their food that waterbirds can find them in waterbirds habit are needed. With the effort for revealing and conserving waterbirds habitat in Wonorejo’s fishponds hopefully the environment continuing can be hold. The data researcher collected by watching the waterbirds diversity and abundance measurement used abundance index. From preface monitoring choosed three fishponds those be eating and resting grounds. Beside the waterbird watching, the food of waterbirds thats available in fishponds were watched. To know about waterbirds food like fish and shrimp that reared in Wonorejo’s fishponds, interview with fishpond farmers was held. From the research at Wonorejo’s fishponds, the diversity of waterbirds were 53 species from 10 family. Whimbrel or Numenius phaeopus reached the highest abundance in first point at morning monitoring by 35,06% and Little Tern or Sterna albifrons reached the highest abundance in first point at day monitoring by 20,19%. Numenius phaeopus reached the highest abundance in second point at morning monitoring by 64,60% and Sterna albifrons reached the highest abundance in second point at day monitoring by 82,23%. Common Redshank reached the highest abundance in third point at morning monitoring by 32,67% and Wood Sandpiper reached the highest abundance in third point at day monitoring. Gastropods, Milkfish (Chanos chanos), Java Tilapia or Oreochromis mossambicus, and also Giant Tiger (Penaeus monodon) were found lived in Wonorejo’s fishpond and being food source for waterbirds.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK MPB 02 /10 Nur s | ||||||
Uncontrolled Keywords: | WATER BIRDS | ||||||
Subjects: | Q Science > QL Zoology > QL671-699 Birds | ||||||
Divisions: | 08. Fakultas Sains dan Teknologi > Biologi | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Turwulandari | ||||||
Date Deposited: | 22 Nov 2010 12:00 | ||||||
Last Modified: | 28 Jul 2016 03:38 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/25957 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |