LUHUR PRASOJO, 060610238 P (2013) PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP JUMLAH CARPOSPORA Gracilaria verrucosa. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2013-prasojoluh-28352-3.ringk-n.pdf Download (183kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
FULLTEXT PRASOJO.pdf Restricted to Registered users only Download (755kB) | Request a copy |
Abstract
Indonesia merupakan negara dengan potensi laut yang baik dengan luas wilayah negara yang sebagian besar berupa lautan. Salah satu hasil perikanan potensialnya adalah rumput laut. Salah satu jenis rumput laut atau seawed yang mempunyai nilai ekonomis sangat tinggi yaitu Gracilaria verrucosa. Rumput laut ini merupakan salah satu jenis alga merah (Rhodopyceae) yang menghasilkan karaginan (carrageenan) yang biasa dimanfaatkan untuk industri makanan, obat-obatan, kosmetik dan tekstil. Dengan semakin bertambahnya kebutuhan akan rumput laut maka dilakukan budidaya, namun budidaya secara vegetative yang selama ini dilakukan dikhawatirkan akan mengurangi kualitas bibit. Untuk mengatasi hal ini maka dilakukan tenik persporaan. Menurut (Hoffman dalam Hariyati 2008) intensitas cahaya berperan penting dalam mengontrol proses reproduksi rumput laut. Intensitas cahaya berpengaruh terhadap proses fotosintesis alga, dimana dari proses fotosintesis tersebut akan dihasilkan energi yang antara lain digunakan untuk perkembangan organ reproduksi. Salah satu diantara perkembangan organ reproduksi pada alga adalah pematangan spora atau gamet, sehingga dengan meningkatnya proses fotosintesis juga akan memacu proses reproduksi alga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui intensitas cahaya optimal dalam perkembangan spora pada rumput laut G. verrucosa. dan kisaran jumlah karpospora yang dihasilkan cytocarp rumput laut G. verrucosa pada beberapa intensitas cahaya yang berbeda. Hasil pengamatan tingkatan intensitas dengan lama penyinaran 12 jam terang :12 jam gelap terhadap produksi carpospora pada G.verrucosa menunjukkan bahwa tiap intensitas memberikan respon yang berbeda pada produksi carpospora G. verrucosa yang dikultur. Berdasar data penelitian diketahui bahwa produktivitas carpospora tertinggi terdapat pada perlakuan D (2400 lux) dengan jumlah total 600 carpospora, pada perlakuan C (1800 lux) dan E (3000 lux) menghasilkan jumlah yang sama yaitu total 200 carpospora, sedangkan pada perlakuan A (kontrol) dan perlakuan B (1200 lux) juga menghasilkan jumlah yang sama yaitu 100 carpospora. Indonesia is a country with good potential sea with an area of the country, mainly the oceans. One potential outcome is seaweed. one of seaweed that have a high economic value is Gracilaria verrucosa. It is a type of red algae (Rhodopyceae) which produces carrageenan (carrageenan) is commonly used for food, medicine, cosmetics and textiles. With the increasing demand for seaweed cultivation is carried out, but the vegetative cultivation has been done feared would reduce the quality of the seed. To overcome this, we going to make the spore culture technic. According to (Hoffman in Hariyati 2008) the intensity of light play an important role in controlling reproduction processes of seaweed. Light intensity affect to the photosynthesis process of algae, where the process of photosynthesis energy will be generated which will be deployed for the development of the reproductive organs. One of the reproductive organ development of algae is the maturation of spores or gametes, so, with the increasing of photosynthesis will also trigger the reproduction process of algae. The purpose of this study was to determine the optimal intensity of light in the development of seaweed spores in G. verrucosa. and found the amount of carpospore produced of each cytocarp of G. verrucosa in a different light intensities. The observation level of intensity with irradiation time 12 hour light: 12 hour dark against the G.verrucosa carpospora production showed that each intensity gives a different response to the production of carpospora of G. verrucosa were cultured. Based on research data the highest productivity of the carpospora found in treatment D (2400 lux) with a total of 600 carpospora, in treatment C (1800 lux) and E (3000 lux) produced the same amount with 200 carpospora, while on treatment A (control ) and treatment B (1200 lux) also produces the same amount of 100 carpospora.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK PK BP. 55/13 Pra p | ||||||
Uncontrolled Keywords: | LIGHT; GRACILARIA | ||||||
Subjects: | Q Science > QC Physics > QC350-467 Optics. Light | ||||||
Divisions: | 14. Fakultas Perikanan dan Kelautan | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Dewi Puspita | ||||||
Date Deposited: | 22 Nov 2013 12:00 | ||||||
Last Modified: | 30 Aug 2016 07:54 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/26201 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |