RESA AGUSTIAWAN, 060810139 P (2014) STUDI LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA IKAN GELAMA (Johnius spp.) DAN KERANG BAMBU (Ensis sp) DI PERAIRAN LUMPUR GRESIK. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2014-agustiawan-32374-4.ringk-n.pdf Download (108kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
FULLTEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Gresik mengalami perkembangan laju industri yang cukup signifikan karena memiliki kawasan industri strategis sejak puluhan tahun lalu (DKPP Gresik, 2011). Banyaknya industri yang berdiri di kawasan ini tentunya mengakibatkan permasalahan yang kompleks bagi lingkungan, karena limbah yang sangat berbahaya dan memiliki daya racun tinggi umumnya berasal dari buangan industri, terutama industri kimia. Hal ini disebabkan karena limbah logam mengandung logam berat yang tergolong limbah B3 (bahan beracun dan berbahaya), jika berada dalam lingkungan dengan jumlah yang melewati ambang batas dapat membahayakan lingkungan sekitarnya (Nuhman, 2003). Ikan gelama dan kerang bambu merupakan hewan laut yang dapat dijadikan bioindikator yang baik untuk mengetahui tingkat pencemaran yang terjadi pada perairan tersebut. Timbal (Pb) merupakan salah satu pencemar yang dipermasalahkan karena bersifat sangat toksik dan tergolong sebagai bahan buangan beracun dan berbahaya (Purnomo dan Muhyiddin, 2007). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kadar timbal yang terakumulasi pada ikan gelama dan kerang bambu di perairan Lumpur Gresik dengan ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI). Pengambilan sampel dilakukan di perairan Lumpur Gresik dengan menggunakan 3 titik stasiun kemudian sampel diuji menggunakan metode AAS (Atomic Absorption Spectrometry). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar Pb pada ikan gelama di perairan Lumpur Gresik sebesar 0,01-0,20 mg/kg dan pada kerang bambu sebesar 0,01-2,55 mg/kg lebih tinggi bila dibandingkan dengan kadar timbal pada ikan gelama. Berdasarkan hasil pengukuran Kadar timbal pada kedua biota didapatkan bahwa ikan gelama di perairan Lumpur Gresik masih di bawah ambang batas Standar Nasional Indonesia (SNI), sedangkan untuk kerang bambu tingkat pencemaran kadar timbalnya melebihi nilai ambang batas Standar Nasional Indonesia (SNI), ketentuan SNI 01-7387-2009 tentang batas cemaran makanan untuk komoditas ikan untuk timbal sebesar 0,3 mg/kg. Parameter kualitas air selama penelitian masih berada dalam batas toleransi untuk pertumbuhan biota di perairan dan tidak berpengaruh besar terhadap kadar Pb sendiri yaitu pH 7, suhu perairan berkisar antara 29 - 30oC, dan salinitas berkisar antara 28-29 ppt.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC. KK. PK. BP. 48/14 Agu s | ||||||
Uncontrolled Keywords: | LEAD; FISH | ||||||
Subjects: | Q Science Q Science > QL Zoology Q Science > QL Zoology > QL614-639.8 Fishes |
||||||
Divisions: | 14. Fakultas Perikanan dan Kelautan | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Mr Mudjiono Mudj | ||||||
Date Deposited: | 08 Jul 2014 12:00 | ||||||
Last Modified: | 26 Sep 2016 04:21 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/26287 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |