WINTANA MULA WASTY, 060810329p (2011) KANDUNGAN SERAT KASAR DAN PROTEIN KASAR PADA LIMBAH BUAH NANGKA YANG DIFERMENTASI DENGAN LACTOBACILLUS BULGARICUS DAN STREPTOCOCCUS THERMOPHILLUS SEBAGAI BAHAN PAKAN ALTERNATIF IKAN. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (abstrak) gdlhub-gdl-s1-2011-wastywinta-21476-pkbp02-k.pdf Restricted to Registered users only Download (314kB) | Request a copy
	Text (fulltext) gdlhub-gdl-s1-2012-wastywinta-18378-pkbp02-k.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Keberhasilan usaha budidaya ikan, salah satunya sangat dipengaruhi oleh feeding (pakan). Kontribusi pakan dalam budidaya ikan adalah sekitar 75% dari total biaya produksi. akan tetapi harga pakan saat ini cukup tinggi karena harga bahan pakan yang tinggi pula. Salah satu upaya untuk mengurangi harga pakan yang tinggi adalah dengan menggunakan bahan pakan alternatif, yang biasanya berasal dari limbah. Kulit dan dami buah nangka merupakan salah satu limbah perkebunan yang memiliki potensi menjadi bahan pakan alternatif, tetapi nilai gizinya masih rendah sehingga perlu dilakukan fermentasi untuk dapat memperbaiki nilai gizinya, salah satunya adalah dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus untuk dapat menurunkan kandungan serat kasar dan meningkatkan kandungan protein limbah buah nangka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Lactobacillus bulgaricus, Streptococcus thermophillus dan interaksi keduanya terhadap kandungan serat kasar dan protein kasar limbah buah nangka setelah difermentasi serta pemanfaatannya sebagai bahan pakan alternatif ikan. Metode penelitian adalah eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Pola Faktorial dengan ulangan sebanyak tiga kali (I, II dan III) dan terdiri atas dua faktor, yaitu pengaruh pemberian Lactobacillus bulgaricus (faktor A) dan Streptococcus thermophillus (faktor B). Faktor A terdiri dari tiga taraf yaitu pemberian dosis sebesar 0%, 3% dan 6%, sedangkan faktor B terdiri dari tiga taraf yaitu pemberian dosis sebanyak 0%, 3% dan 6. Perlakuan-perlakuan kombinasinya yaitu A0B0 (kontrol), A0B1 (L.bulgaricus 0%+S.thermophillus 3%), A0B2 (L.bulgaricus 0%+S.thermophillus 6%), A1B0 (L.bulgaricus 3%+S.thermophillus 0%), A1B1 (L.bulgaricus 3%+S.thermophillus 3%), A1B2 (L.bulgaricus 3%+S.thermophillus 6%), A2B0 (L.bulgaricus 6%+S.thermophillus 0%), A2B1 (L.bulgaricus 6%+S.thermophillus 3%, A2B2 (L.bulgaricus 6%+S.thermophillus 6%). Parameter yang diamati adalah kandungan protein kasar dan serat kasar setelah fermentasi selama 6 hari. Analisis data yang digunakan adalah Analysis of Variance (ANOVA) dan untuk mengetahui perlakuan terbaik menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan dengan selang kepercayaan 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penurunan kandungan serat kasar kulit dan dami buah nangka fermentasi memberikan pengaruh yang nyata (p<0,05) dan peningkatan kandungan protein kasarnya memberikan pengaruh yang nyata. Perlakuan terbaik pada penurunan kandungan serat kasar adalah perlakuan A1B0 (L.bulgaricus 3%+S.thermophillus 0%) dan peningkatan kandungan protein kasar adalah perlakuan kombinasi A1B1 (L.bulgaricus 3%+S.thermophillus 3%). Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut yang mengarah kepada aplikasi langsung terhadap terapan pemanfaatan tepung kulit dan dami buah nangka fermentasi pada pakan ikan herbivora maupun omnivore sebagai bahan substitusi.

Actions (login required)

View Item