DERY ARDIANSYAH, 120510839 (2010) KESANTUNAN IMPERATIF DALAM RUBRIK SUROBOYO PUOLLL PADA HARIAN SURYA Studi Analisis Pragmatik. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2011-ardiansyah-ABSTRAK.pdf Download (980kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2011-ardiansyah-FULLTEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang kesantunan imperatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan wujud tuturan imperatif dan wujud kesantunan pemakaian tuturan imperatif dalam rubrik Suroboyo Puolll pada Harian Surya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menerapkan metode deskriptif yang menjelaskan bentuk-bentuk tuturan imperatif objek penelitian. Beberapa teori yang digunakan sebagai acuan pada penelitian ini yakni teori tindak tutur, teori kesantunan berbahasa, dan teori imperatif. Analisis pragmatik merupakan kajian yang menjadi alat untuk menjabarkan objek penelitian disamping teori tindak tutur, teori kesantunan berbahasa, dan teori imperatif. Penelitian dilakukan selama kurang lebih empat bulan dengan menggunakan metode simak dan catat. Data yang diambil merupakan hasil dari mengklasifikasi data serta menuliskan data dan kemudian mengklasifikasi data tersebut sesuai dengan teori yang digunakan. Hasil penelitian ditemukan data yang mendeskripsikan wujud tuturan imperatif dan wujud kesantunan pemakaian tuturan imperatif dalam rubrik Suroboyo Puolll pada Harian Surya. Secara formal, ditemukan beberapa perwujudan yaitu: imperatif aktif (transitif dan tidak transitif) dan imperatif pasif. Secara pragmatik, imperatif yang ditemukan mencakup beberapa perwujudan, yakni imperatif yang mengandung makna pragmatik: imperatif perintah, suruhan, permintaan, permohonan, desakan, imbauan, harapan dan ngelulu. Wujud kesantunan dapat diketahui dari sebuah konstruksi tuturan langsung maupun tidak langsung. Wujud kesantunan pemakaian tuturan imperatif dalam rubrik Suroboyo Puolll ini dapat diidentifikasi dengan munculnya unsur-unsur penanda kesantunan itu sendiri. Wujud kesantunan pemakaian tuturan imperatif dalam rubrik Suroboyo Puolll ini melingkupi dua hal, yakni kesantunan linguistik dan kesantunan pragmatik. Kesantunan linguistik ditandai oleh: faktor panjang pendek tuturan, urutan tuturan, intonasi tuturan, isyarat-isyarat kinesik, dan ungkapan penanda kesantunan. Sedangkan pada kesantunan pragmatik ditandai oleh kesantunan deklaratif dan kesantunan interogatif.

Actions (login required)

View Item