ALTJE SYLVIA SARTJE TULUNG, 120610021 (2010) PERBANDINGAN PEMEROLEHAN KOSAKATA ANAK PADA USIA 3 TAHUN OLEH IBU BEKERJA DAN TIDAK BEKERJA DI PERUMAHAN RUNGKUT JAYA, SURABAYA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2011-tulungaltj-ABSTRAK.pdf Download (655kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2011-tulungaltj-FULLTEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian yang berjudul “Perbandingan Pemerolehan Kosakata Anak Pada Usia 3 Tahun Oleh Ibu Bekerja dan Tidak Bekerja di Perumahan Rungkut Jaya, Surabaya” bertujuan untuk mengetahui penguasaan kosakata yang diperoleh anak pada usia tiga tahun. Penelitian ditekankan pada pemerolehan kosakata anak pada usia tiga tahun oleh ibu bekerja dan ibu tidak bekerja. Data diperoleh dengan melakukan observasi dan perekaman dengan menggunakan audio-visual serta pencatatan kegiatan yang dilakukan oleh anak sebagai data tambahan. Rekaman diambil natural atau alamiah, yaitu dengan merekam kegiatan anak ketika sedang bermain, berbicara, atau bernyanyi. Proses perekaman tersebut akan dilakukan selama satu jam pada setiap anak. Simpulan dari penelitian ini bahwa pemerolehan kosakata anak pada usia 3 tahun oleh ibu bekerja jumlah kosakata yang dimiliki cukup banyak. Selisih kosakata yang dimiliki tiap anak tidak terlalu jauh. Kosakata bahasa Indonesia yang paling banyak yaitu kata benda, kosakata bahasa Jawa yang paling banyak yaitu kata kerja, sedangkan kosakata bahasa Inggris yang paling banyak yaitu kata bilangan. Kosakata anak pada usia 3 tahun oleh ibu tidak bekerja jumlah kosakatanya cukup banyak, tetapi selisih jumlah antara anak satu dengan yang lain cukup banyak. Kosakata bahasa Indonesia yang paling banyak yaitu kata benda, kosakata bahasa Jawa yang paling banyak yaitu kata kerja, dan kosakata bahasa Inggris yang paling banyak yaitu kata benda. Jumlah rata-rata kosakata anak oleh ibu bekerja lebih tinggi dibanding jumlah rata-rata kosakata anak oleh ibu tidak bekerja. Hal ini dapat terjadi karena berbagai faktor, mulai dari gizi, pola pengasuhan anak sampai dengan lingkungan di sekitar anak. Anak-anak khususnya pada usia 3 tahun dapat menciptakan kata-kata sendiri yang sering kali tidak dapat dimengerti orang lain. Hal ini yang menyebabkan tiap anak memiliki keunikan tersendiri.

Actions (login required)

View Item