PEMBERSIHAN `KELOMPOK KIRI DI SURABAYA 1965-1978

Murthi, Yekthi Hesthi, NIM. 129910093 (2007) PEMBERSIHAN `KELOMPOK KIRI DI SURABAYA 1965-1978. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2007-murthiyekt-5494-fssej1-k.pdf

Download (341kB) | Preview
[img] Text (full text)
murthi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Imbas Gerakan 30 September 1965 di Jakarta, dirasakan juga oleh rakyat Surabaya Penangkapan atau "pembersihan" dialami tokoh komunis dan organisasi massa yang "dekat" dengan PKI Pasca peralihan kekuasaan Orde Lama ke Orde Baru. kelompok nasionalis pendukung Sukarno juga terseret dalam pusaran kehancuran Mereka "dibersihkan" (ditangkap dan dipenjarakan), dilucuti semua hak-¬hak politik, ekonomi dan sosialnya karena dianggap secara langsung atau tidak langsung mendukung Gerakan 30 September 1965 atau dianggap berusaha mengembalikan kekuasaan Orde Lama dan komunis. Skripsi ini mengkaji dinamika politik dan sosial masyarakat Surabaya periode akhir Demokrasi Terpimpin, Orde Lama sampai awal Orde Baru. Permasalahan yang diangkat adalah penahanan kelompok kiri (komunis, PNI¬ASU, Sukarno Sentris) yang disingkirkan Orde Baru, sejak 1965-1978. Pokok pembahasan skripsi ini didasarkan pada tiga permasalah, yaitu: mengapa kelompok atau pendukung Nasakom di Surabaya "dibersihkan" oleh penguasa pendukung Orde Baru? Bagaimana pola-pola "pembersihan" yang digunakan oleh penguasa pendukung Orde Baru? Apa sajakah dampak yang ditimbulkan dari tindakan "pembersihan" ini terhadap korban dan keluarganya? Penulisan skripsi ini menggunakan metode penelitian sejarah mencakup pengumpulan sumber, verifikasi sumber, intrepretasi sumber, dan penulisan. Teknik pengumpulan data menitikberatkan pada wawancara (sumber lisan). Fakta yang muncul kemudian di cross check dengan sumber arsip dan berita-berita dalam Harian Surabaya Post yang terbit pada periode sejaman. Dalam penelitian ini terungkap bahwa penangkapan kelompok kiri dilakukan militer dengan melibatkan (tokoh) masyarakat sipil. Mereka berperan sebagai pelaku penangkapan maupun informan. Hingga muncul konflik di masyarakat sipil karena penangkapan dilakukan untuk mendapatkan keuntungan material yang bersifat pribadi. Mereka yang dituduh komunis atau pendukung Orde Lama ditangkap pada kurun tahun 1965-1968, dipaksa rnenghuni penjara sebagai tahanan politik tanpa proses peradilan dan kejelasan status penahanan. Sebagian besar tapol di Surabaya diperjarakan hingga sekitar tahun 1978. Ketika pembebasan, mereka tidak serta merta menjadi manusia merdeka. Eks tapol masih harus mematuhi sederet aturan yang dibuat penguasa, dari wajib lapor, bersih diri hingga pencantuman ET (eks Tapol) pada kartu identitas penduduk dan keluarga. Penelitian khusus dan bersih lingkungan juga dikenakan pada keluarga dan kerabat. Stigma negatif yang ditanamkan penguasa pada masyarakat pada sosok eks tapol dengan berbagai cara tersebut, tidak hanya membunuh potensi ekonomi tapol tapi juga membunuh kehidupan sosial tapol dan keluarganya. Pada masa Orde Baru, masyarakat enggan berhuhungan dengan keluarga tapol karena takut disangkutpautkan dengan mereka.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 FS Sej 12/07 Mur p
Uncontrolled Keywords: POLITIC PARTIES
Subjects: H Social Sciences > HX Socialism. Communism. Anarchism > HX1-970.7 Socialism. Communism. Anarchism
Divisions: 12. Fakultas Ilmu Budaya > Ilmu Sejarah
Creators:
CreatorsNIM
Murthi, Yekthi Hesthi, NIM. 129910093UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorPurnawan Basundoro, SS., M.HumUNSPECIFIED
Depositing User: Sulistiorini
Date Deposited: 26 Nov 2007 12:00
Last Modified: 05 Jul 2017 23:39
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/27363
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item