Isro, Muhammad, NIM. 120210376 (2008) JAWARA, BANDIT DAN PEMBERONTAK: KEKERASAN DAN KRIMINALITAS DI BANTEN 1945-1960. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2008-isromuhamm-7344-fssej0-k.pdf Download (340kB) | Preview |
|
Text (full text)
isro.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Studi ini mengkaji tentang sejarah lokal Banten di tahun 1945-1960. Banten dalam historiografinya dikenal sebagai daerah yang banyak dipenuhi dengan pemberontakan dan perlawanan pada masa kolonial Belanda. Banyaknya pemberontakan di Banten dalam melawan penjajah, seperti "Geger Cilegon" atau Pemberontakan Petani Banten 1888 yang telah dikaji secara mendalam oleh Sartono Kartodirjo. Selain itu pemberontakan lainnya dalam scope kecil, seperti perlawanan Kitapa, perlawanan Tubagus Buang, perlawnan Nyai Gumporo dan lain-lain, ditambah pemberontakan komunis Banten 1926 di daerah Banten Selatan yang sangat terkenal, semakin memperjelas Banten kuat akan tradisi kekerasan. Munculnya tokoh Jawara di Banten 1945-1960 dan eksis hingga sekarang tak lepas dari banyaknya pemberontakan-pemberontakan dan perlawanan terhadap kolonial Belanda tersebut. Tokoh yang pada awalnya sebagai pahlawan, pengaman masyarakat, dan sebagai elit tradisional yang cukup disegani masyarakat Banten yang memiliki karakter mililtan, agresif dan keras, kemudian pada tahun 1945 banyak melakukan tindakan kekerasan. peristiwa-peristiwa kekerasan dan kriminalitas. Kekerasan dan kriminalitas di Banten berjalan terus sampai tahun 1960. Tindakan tersebut oleh penulis diklasifikasikan dalam 3 kelompok menurut aktor atau pelaku, dan menurut periode waktu masing-masing aktor dalam melakukan, kekerasan dan kriminalitas, pertama, oleh Jawara, sebagai orang yang memiliki keahlian beladiri dan memiliki sifat agresif serta berani bertindak, mereka melakukan tindakan tersebut pada tahun awal-awal kemerdekaan 1945. Pada masa tersebut Jawara dikenal banyak melakukan keresahan dan ancaman-ancaman keselamatan kepada warga Banten lainnya. Kedua, oleh para Bandit, ditahun 1950an di mana pemberitaan masalah kriminalitas di Banten sangat menonjol, banyak kelompok-kelompok perampok bermunculan dan melakukan tindakan murni kriminalitas yang akibatnya sangat meresahkan warga. Ketiga, oleh Pemberontak, pada tahun 1950-1960. Pemberontak menjadikan Banten sebagai markas terbesarnya di sekitar gunung Haseupan dan gunung Karang dan hutan¬-hutan yang terletak di Banten Selatan, dan di sekitar markas mereka banyak melakukan tindakan kriminalitas seperti merampok, membakar rumah-rumah. Kelompok ini yang dikenal dengan DI/TII. Kondisi sosial Banten di tahun 1945 yang sulit, penuh gejolak, banyak terjadi krisis, keamanan tidak stabil adalah sebagai kausalitas adanya tindakan kekerasan dan kriminalitas di Banten. Skripsi ini menggunakan pendekatan sosial dalam penulisannya, terutama sosiologi. Berbagai sumber di gunakan dalam tulisan ini, seperti arsip, berita surat kabar sezaman, artikel dalam majalah sezaman dan juga wawancara khususnya mengenai jawara. Peristiwa kekerasan dan kriminalitas di Banten tahun 1945-1960 seakan memberikan warga dalam kehidupan sosial masyarakat Banten. Sebagai daerah yang dikenal agamis, pesantren, namun pula dikenal sebagai daerah yang kuat dengan tradisi kekerasan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FS Sej 08/08 Isr j | ||||||
Uncontrolled Keywords: | INDONESIA � HISTORY � 20 TH CENTURY; CRIME | ||||||
Subjects: | H Social Sciences > HX Socialism. Communism. Anarchism > HX1-970.7 Socialism. Communism. Anarchism > HX821-970.9 Anarchism | ||||||
Divisions: | 12. Fakultas Ilmu Budaya > Ilmu Sejarah | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Sulistiorini | ||||||
Date Deposited: | 08 Jul 2008 12:00 | ||||||
Last Modified: | 05 Jul 2017 23:34 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/27365 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |